Terungkap, Iron Dome Tembak Jatuh Pesawat Nirawak Israel saat Bombardir Gaza
Rabu, 26 Mei 2021 - 01:30 WIB
TEL AVIV - Sistem pertahanan rudal Iron Dome secara tidak sengaja menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Israel selama serangan di Jalur Gaza, Palestina , beberapa hari lalu. Insiden "senjata makan tuan" ini dirahasiakan sampai akhirnya diungkap media setempat hari Selasa (25/5/2021).
"Sistem Iron Dome keliru mengintersepsi pesawat tak berawak tentara selama Operation Guardian of the Walls (perang baru-baru ini di Gaza)," kata sumber militer Israel yang dikutip KAN Israeli Public Broadcasting Corporation (KAN IPBC).
Namun, stasiun televisi Israel itu tidak menyebutkan tanggal intersepsi pesawat nirawak atau drone bersenjata tersebut. Jenis drone yang ditembak jatuh juga dirahasiakan.
Iron Dome adalah sistem pertahanan rudal Israel yang beroperasi di selatan untuk mencegat rudal dan roket jarak pendek yang ditembakkan oleh kelompok perlawanan Palestina dari Jalur Gaza.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeklaim kelompok perlawanan Palestina di Gaza, yakni Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ), telah menembakkan lebih dari 4.300 roket dan rudal dengan lebih dari 3.000 di antaranya menyeberang ke Israel dan sisanya meledak atau mendarat di Gaza.
Menurut IDF, Iron Dome berhasil mencegat 90 persen dari ribuan roket dan rudal yang masuk ke negara Yahudi tersebut. Terlepas dari klaim keberhasilan itu, fakta bahwa sistem Iron Dome kewalahan dan ditembus oleh roket-roket asal Gaza yang menimbulkan kerusakan parah dan korban jiwa.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 253 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, tewas selama perang 11 hari lalu. Lebih dari 1.900 lainnya terluka.
Di Israel, 12 orang tewas termasuk seorang tentara IDF dan dua anak akibat serangan roket dan rudal dari Gaza.
Kekerasan pecah dengan latar belakang ketegangan atas keputusan pengadilan Israel untuk mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki Zionis. Ketegangan memuncak ketik polisi Zionis menyerang jamaah di dalam Masjid Al-Aqsa saat Ramadhan lalu.
Pertempuran, yang paling sengit setelah tahun 2014, terhenti pada hari Jumat pekan lalu di bawah kesepatan gencatan senjata yang ditengahi Mesir.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
"Sistem Iron Dome keliru mengintersepsi pesawat tak berawak tentara selama Operation Guardian of the Walls (perang baru-baru ini di Gaza)," kata sumber militer Israel yang dikutip KAN Israeli Public Broadcasting Corporation (KAN IPBC).
Namun, stasiun televisi Israel itu tidak menyebutkan tanggal intersepsi pesawat nirawak atau drone bersenjata tersebut. Jenis drone yang ditembak jatuh juga dirahasiakan.
Iron Dome adalah sistem pertahanan rudal Israel yang beroperasi di selatan untuk mencegat rudal dan roket jarak pendek yang ditembakkan oleh kelompok perlawanan Palestina dari Jalur Gaza.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeklaim kelompok perlawanan Palestina di Gaza, yakni Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ), telah menembakkan lebih dari 4.300 roket dan rudal dengan lebih dari 3.000 di antaranya menyeberang ke Israel dan sisanya meledak atau mendarat di Gaza.
Menurut IDF, Iron Dome berhasil mencegat 90 persen dari ribuan roket dan rudal yang masuk ke negara Yahudi tersebut. Terlepas dari klaim keberhasilan itu, fakta bahwa sistem Iron Dome kewalahan dan ditembus oleh roket-roket asal Gaza yang menimbulkan kerusakan parah dan korban jiwa.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 253 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, tewas selama perang 11 hari lalu. Lebih dari 1.900 lainnya terluka.
Di Israel, 12 orang tewas termasuk seorang tentara IDF dan dua anak akibat serangan roket dan rudal dari Gaza.
Kekerasan pecah dengan latar belakang ketegangan atas keputusan pengadilan Israel untuk mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki Zionis. Ketegangan memuncak ketik polisi Zionis menyerang jamaah di dalam Masjid Al-Aqsa saat Ramadhan lalu.
Pertempuran, yang paling sengit setelah tahun 2014, terhenti pada hari Jumat pekan lalu di bawah kesepatan gencatan senjata yang ditengahi Mesir.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
(min)
tulis komentar anda