Studi Ungkap Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Efektif Lawan Covid-19 Varian India
Senin, 24 Mei 2021 - 21:53 WIB
LONDON - Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer/BioNTech dan AstraZeneca/Oxford University "sangat efektif" terhadap varian India. Hal itu terungkap dalam studi yang dilakukan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE).
PHE, seperti dilansir Saudi Gazette pada Senin (24/5/2021), dalam studinya menuturkan bahwa vaksin Pfizer 88 persen efektif melawan penyakit simptomatik dari varian India, yang bernama B.1.617.2, dua minggu setelah dosis kedua.
Sedangkan vaksin AstraZeneca memiliki tingkat kemanjuran 60 persen. Kedua tingkat ini setara dengan perlindungan yang ditawarkan vaksin terhadap varian Inggris, yang dikenal sebagai B.1.1.7.
"Perbedaan efektivitas antara kedua suntikan dapat dijelaskan oleh fakta bahwa peluncuran dosis kedua AstraZeneca lebih lambat daripada untuk vaksin Pfizer-BioNTech, dan data lain tentang profil antibodi menunjukkan bahwa diperlukan waktu lebih lama untuk mencapai efektivitas maksimum dengan vaksin AstraZeneca," kata PHE.
Namun, kedua vaksin itu ditemukan sedikit kurang efektif melawan penyakit simptomatik dari varian India (33 persen) dibandingkan dengan satu vaksin Inggris (50 persen) tiga minggu setelah hanya satu dosis.
Studi tersebut melibatkan 1.054 orang yang dikonfirmasi melalui sekuensing genomik telah tertular varian B.1.617.2 antara awal April dan pertengahan Mei.
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengatakan studi tersebut menunjukkan Inggris ekarang dapat yakin bahwa lebih dari 20 juta orang memiliki perlindungan yang signifikan terhadap varian baru ini.
"Sudah jelas betapa pentingnya dosis kedua untuk mengamankan perlindungan sekuat mungkin terhadap Covid-19 dan variannya, dan saya mendorong semua orang untuk memesan suntikan mereka saat ditawarkan," ujarnya.
PHE, seperti dilansir Saudi Gazette pada Senin (24/5/2021), dalam studinya menuturkan bahwa vaksin Pfizer 88 persen efektif melawan penyakit simptomatik dari varian India, yang bernama B.1.617.2, dua minggu setelah dosis kedua.
Sedangkan vaksin AstraZeneca memiliki tingkat kemanjuran 60 persen. Kedua tingkat ini setara dengan perlindungan yang ditawarkan vaksin terhadap varian Inggris, yang dikenal sebagai B.1.1.7.
Baca Juga
"Perbedaan efektivitas antara kedua suntikan dapat dijelaskan oleh fakta bahwa peluncuran dosis kedua AstraZeneca lebih lambat daripada untuk vaksin Pfizer-BioNTech, dan data lain tentang profil antibodi menunjukkan bahwa diperlukan waktu lebih lama untuk mencapai efektivitas maksimum dengan vaksin AstraZeneca," kata PHE.
Namun, kedua vaksin itu ditemukan sedikit kurang efektif melawan penyakit simptomatik dari varian India (33 persen) dibandingkan dengan satu vaksin Inggris (50 persen) tiga minggu setelah hanya satu dosis.
Studi tersebut melibatkan 1.054 orang yang dikonfirmasi melalui sekuensing genomik telah tertular varian B.1.617.2 antara awal April dan pertengahan Mei.
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengatakan studi tersebut menunjukkan Inggris ekarang dapat yakin bahwa lebih dari 20 juta orang memiliki perlindungan yang signifikan terhadap varian baru ini.
"Sudah jelas betapa pentingnya dosis kedua untuk mengamankan perlindungan sekuat mungkin terhadap Covid-19 dan variannya, dan saya mendorong semua orang untuk memesan suntikan mereka saat ditawarkan," ujarnya.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda