Pasca Gencatan Senjata, Truk-truk Bantuan Mulai Masuk ke Gaza
Senin, 24 Mei 2021 - 00:51 WIB
GAZA - Konvoi truk yang membawa bantuan kemanusiaan mulai melewati Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom, setelah dibuka kembali oleh Israel. Konvoi truk itu membawa obat-obatan, makanan dan bahan bakar yang sangat dibutuhkan penduduk Gaza.
Bantuan itu mulai masuk ke Gaza, beberapa hari setelah Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan gencatan senjata, yang mengakhiri pertempuran selama 11 hari.
Dana Tanggap Darurat Pusat PBB mengatakan, telah mengeluarkan USD 18,5 juta untuk upaya kemanusiaan ke Gaza.
Sementara itu, tidak lama setelah pengumuman gencatan senjata, penduduk Gaza mulai keluar dari rumah-rumah mereka, memeriksa tetangga, memeriksa bangunan yang hancur, mengunjungi laut, dan menguburkan jenazah mereka.
Tim penyelamat di sana mengatakan, mereka bekerja dengan sumber daya yang sedikit untuk menjangkau korban yang masih terperangkap di bawah reruntuhan.
Nazmi Dahdouh yang berusia 70 tahun menuturkan, saat ini dia harus tinggal di dalam tenda setelah rumahnya hancur terkena roket Israel.
"Kami tidak punya rumah lain. Saya akan tinggal di tenda di atas puing-puing rumah saya sampai dibangun kembali," ucapnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (24/5/2021).
Terkait rekonstruksi Gaza, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menuturkan bahwa Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken akan melakukan komunikasi dengan Palestina dan Israel mengenai hal ini.
"Blinken akan bertemu dengan rekan-rekan Israel, Palestina dan regional dalam beberapa hari mendatang untuk membahas upaya pemulihan, dan bekerja sama untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Israel dan Palestina," kata Kementerian Luar Negeri AS.
Bantuan itu mulai masuk ke Gaza, beberapa hari setelah Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan gencatan senjata, yang mengakhiri pertempuran selama 11 hari.
Dana Tanggap Darurat Pusat PBB mengatakan, telah mengeluarkan USD 18,5 juta untuk upaya kemanusiaan ke Gaza.
Sementara itu, tidak lama setelah pengumuman gencatan senjata, penduduk Gaza mulai keluar dari rumah-rumah mereka, memeriksa tetangga, memeriksa bangunan yang hancur, mengunjungi laut, dan menguburkan jenazah mereka.
Tim penyelamat di sana mengatakan, mereka bekerja dengan sumber daya yang sedikit untuk menjangkau korban yang masih terperangkap di bawah reruntuhan.
Nazmi Dahdouh yang berusia 70 tahun menuturkan, saat ini dia harus tinggal di dalam tenda setelah rumahnya hancur terkena roket Israel.
"Kami tidak punya rumah lain. Saya akan tinggal di tenda di atas puing-puing rumah saya sampai dibangun kembali," ucapnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (24/5/2021).
Terkait rekonstruksi Gaza, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menuturkan bahwa Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken akan melakukan komunikasi dengan Palestina dan Israel mengenai hal ini.
"Blinken akan bertemu dengan rekan-rekan Israel, Palestina dan regional dalam beberapa hari mendatang untuk membahas upaya pemulihan, dan bekerja sama untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Israel dan Palestina," kata Kementerian Luar Negeri AS.
(esn)
tulis komentar anda