Khamenei: Israel Dipaksa Menerima Kekalahan oleh Pejuang Palestina

Sabtu, 22 Mei 2021 - 06:53 WIB
Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran Ayatollah Ali Khamenei. Foto/REUTERS
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Israel dipaksa untuk menerima kekalahan oleh pejuang bersenjata Palestina . Pernyataan itu disampaikan hari Jumat setelah gencatan senjata disepakati oleh Zionis dan kelompok perlawanan Palestina di Gaza.

"Saya berterima kasih kepada Tuhan yang maha kuasa atas kemenangan dan kehormatan yang diberikan kepada para pejuang Palestina," katanya dalam sebuah pernyataan di situs resminya.





“Kejahatan yang berlanjut dan gencatan senjata merupakan kekalahan (bagian dari Israel). Mereka dipaksa untuk menerima kekalahan," ujarnya. "Israel tidak berdaya melawan kebangkitan Palestina bersatu," papar Khamenei, seperti dikutip Times of Israel, Sabtu (22/5/2021).

"Kesiapan pemuda Palestina dan unjuk kekuatan oleh kelompok bersenjata di Gaza akan membuat Palestina lebih kuat dari hari ke hari dan musuh lebih lemah dan lebih tercela," imbuh Khamenei.

Dalam pernyataannya, Khamenei juga mendesak semua negara Muslim untuk bersatu mendukung rakyat Palestina. "Baik dengan memperkuat pasukan Palestina, dengan dukungan keuangan yang lebih dibutuhkan saat ini daripada sebelumnya, atau dengan membangun kembali infrastruktur yang hancur di Gaza," katanya.

Iran selama ini menjadi pemasok utama senjata untuk Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ), dua faksi bersenjata Palestina di Jalur Gaza.

Gencatan senjata berlaku pada hari Jumat pukul 02.00 dini hari waktu setempat, setelah 11 hari pertempuran berdarah.

Serangan Israel di Gaza sejak 10 Mei telah menewaskan 243 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, kata kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.

Sedangkan ribuan roket yang ditembakkan ke Israel dari Gaza telah merenggut 12 nyawa di Israel.

Lebih lanjut, Khamenei menyerukan tindakan hukum terhadap pemerintah Israel, termasuk perdana menterinya.

"Semua elemen efektif dari rezim ini dan penjahat (Benjamin) Netanyahu harus dikejar oleh pengadilan internasional dan independen dan dihukum," katanya.



Iran tidak mengakui Israel, dan mendukung perjuangan Palestina telah menjadi pilar kebijakan luar negeri Iran sejak revolusi 1979 di negara itu.

Kepala politik Hamas Ismail Haniyeh pada hari Jumat berterima kasih kepada Iran karena menyediakan dana dan senjata untuk kelompoknya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, memuji "kemenangan bersejarah" dan menegaskan kembali dukungan Teheran untuk perjuangan Palestina.

“Selamat kepada saudara dan saudari Palestina kami atas kemenangan bersejarah ini. Perlawanan Anda memaksa penyerang mundur," tulis Khatibzadeh di Twitter.

“Bangga untuk mendukung perlawanan Anda yang adil,” imbuh Khatibzadeh.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More