Menlu Retno di PBB: Israel Negara Penjajah Palestina, Harus Direspons Seluruh Negara!
Jum'at, 21 Mei 2021 - 13:30 WIB
Dia menegaskan bahwa upaya menggalang dukungan terhadap Palestina terus dilakukan Indonesia bersama dengan negara lain.
Indonesia, kata Retno, menggunakan semua forum internasional yang tersedia untuk menggalang dukungan bagi Palestina.
Forum-forum itu, antara lain Organisasi Kerjasama Islam (OKI). "Sudah dilakukan pertemuan khusus para Menlu dan saya hadir dalam pertemuan," ujarnya.
Selanjutnya, forum Gerakan Non-Blok. "Atas usul Indonesia telah dilakukan pertemuan tingkat Duta Besar/Wakil Tetap di New York terkait Palestina pada 17 Mei. Telah disepakati pula akan diselenggarakan pertemuan tingkat Menlu untuk isu yang sama."
Kemudian di forum Dewan HAM. Menurutnya, Indonesia adalah salah satu negara yang mendorong dilakukannya Special Session on Palestine di Dewan HAM, yang akan diselenggarakan pada 27 Mei 2021.
"Dari sejak awal, Indonesia mendorong dilakukannya pertemuan Majelis Umum PBB...yang akhirnya dilaksanakan pada hari ini. Kehadiran saya ke Markas Besar PBB semata-mata demi kemanusiaan demi keadilan masyarakat Palestina dan menyerukan penghentian kekerasan dan gencatan senjata, demi menyelamatkan nyawa mereka yang tidak bersalah, termasuk perempuan dan anak-anak," kata Menlu perempuan pertama Indonesia tersebut.
"Setiap dari kita pasti tersentuh ketika melihat gambar bayi berusia dua bulan yang terluka dan dikeluarkan dari reruntuhan disaat keluarganya terbaring tanpa nyawa," ujar Retno menggambarkan penderitaan rakyat Palestina di Gaza akibat pemboman militer Zionis Israel.
"Saya tegaskan...satu pertanyaan yang harus kita tanyakan pada diri kita sendiri yaitu; berapa lama lagi kita akan membiarkan
kejahatan tersebut berlangsung?," paparnya.
"Kita semua memahami bahwa konflik ini bersifat asimetris, antara Israel, negara penjajah dan penindas dan bangsa Palestina, yang diduduki, yang terus menerus ditindas," lanjut Retno.
Indonesia, kata Retno, menggunakan semua forum internasional yang tersedia untuk menggalang dukungan bagi Palestina.
Forum-forum itu, antara lain Organisasi Kerjasama Islam (OKI). "Sudah dilakukan pertemuan khusus para Menlu dan saya hadir dalam pertemuan," ujarnya.
Selanjutnya, forum Gerakan Non-Blok. "Atas usul Indonesia telah dilakukan pertemuan tingkat Duta Besar/Wakil Tetap di New York terkait Palestina pada 17 Mei. Telah disepakati pula akan diselenggarakan pertemuan tingkat Menlu untuk isu yang sama."
Kemudian di forum Dewan HAM. Menurutnya, Indonesia adalah salah satu negara yang mendorong dilakukannya Special Session on Palestine di Dewan HAM, yang akan diselenggarakan pada 27 Mei 2021.
"Dari sejak awal, Indonesia mendorong dilakukannya pertemuan Majelis Umum PBB...yang akhirnya dilaksanakan pada hari ini. Kehadiran saya ke Markas Besar PBB semata-mata demi kemanusiaan demi keadilan masyarakat Palestina dan menyerukan penghentian kekerasan dan gencatan senjata, demi menyelamatkan nyawa mereka yang tidak bersalah, termasuk perempuan dan anak-anak," kata Menlu perempuan pertama Indonesia tersebut.
"Setiap dari kita pasti tersentuh ketika melihat gambar bayi berusia dua bulan yang terluka dan dikeluarkan dari reruntuhan disaat keluarganya terbaring tanpa nyawa," ujar Retno menggambarkan penderitaan rakyat Palestina di Gaza akibat pemboman militer Zionis Israel.
"Saya tegaskan...satu pertanyaan yang harus kita tanyakan pada diri kita sendiri yaitu; berapa lama lagi kita akan membiarkan
kejahatan tersebut berlangsung?," paparnya.
"Kita semua memahami bahwa konflik ini bersifat asimetris, antara Israel, negara penjajah dan penindas dan bangsa Palestina, yang diduduki, yang terus menerus ditindas," lanjut Retno.
tulis komentar anda