Warga Sipil Terus Jadi Korban, Rusia Kirim Peringatan ke Israel
Kamis, 20 Mei 2021 - 00:43 WIB
MOSKOW - Di tengah tekanan internasional, Israel menolak mundur dari konfliknya dengan kelompok pejuang Palestina Hamas di mana banyak warga sipil yang menjadi korban. Rusia pun memperingatkan Israel tidak akan menoleransi lebih banyak korban sipil dalam konflik di Jalur Gaza .
Hingga Rabu (19/5/2021), sekitar 219 warga Palestina telah menjadi korban dalam pertempuran saat ini, sementara korban di pihak Israel berjumlah 12 orang. Meningkatnya jumlah kematian dan cedera telah meningkatkan seruan dari seluruh dunia agar Israel melakukan respons yang "proporsional" terhadap serangan tersebut.
Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah membantah Israel telah melakukan apa pun selain membela diri dan berjanji untuk melanjutkan sampai Hamas berhenti melakukan kekerasan di masa depan.
Konflik yang meningkat merupakan "keprihatinan ekstrim" bagi Kremlin, dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mendesak Israel untuk mempertimbangkan dengan hati-hati tindakan yang mereka ambil.
"Dalam pertukaran pendapat yang jujur tentang situasi dalam hubungan Israel-Palestina, termasuk yang terjadi di Jalur Gaza, pihak Rusia menyatakan keprihatinan yang ekstrim atas peningkatan ketegangan dan menekankan tidak diperbolehkannya langkah-langkah yang penuh dengan lebih banyak korban sipil," kata Bogdanov kepada Alexander Ben Zvi, Duta Besar Israel di Moskow, menurut kantor berita Rusia TASS yang disitir Newsweek, Kamis (20/5/2021).
Sementara itu juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia "sangat dekat memantau perkembangan" di Jalur Gaza. Peskov mendesak kedua belah pihak untuk sangat berhati-hati dalam pernyataan mereka agar tidak menambah bahan bakar ke dalam api.
Peskov juga mengatakan Rusia bersedia menjadi tuan rumah percakapan dan membuat inisiatif dalam kekuatannya untuk berfungsi sebagai tempat untuk kontak langsung.
Rusia bukan satu-satunya negara yang menyerukan diakhirinya kekerasan. Sementara Amerika Serikat (AS) tidak akan menandatangani pernyataan Dewan Keamanan PBB yang mendesak gencatan senjata, Presiden Joe Biden secara terbuka mendukung langkah seperti itu pada hari Senin.
Hingga Rabu (19/5/2021), sekitar 219 warga Palestina telah menjadi korban dalam pertempuran saat ini, sementara korban di pihak Israel berjumlah 12 orang. Meningkatnya jumlah kematian dan cedera telah meningkatkan seruan dari seluruh dunia agar Israel melakukan respons yang "proporsional" terhadap serangan tersebut.
Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah membantah Israel telah melakukan apa pun selain membela diri dan berjanji untuk melanjutkan sampai Hamas berhenti melakukan kekerasan di masa depan.
Konflik yang meningkat merupakan "keprihatinan ekstrim" bagi Kremlin, dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mendesak Israel untuk mempertimbangkan dengan hati-hati tindakan yang mereka ambil.
"Dalam pertukaran pendapat yang jujur tentang situasi dalam hubungan Israel-Palestina, termasuk yang terjadi di Jalur Gaza, pihak Rusia menyatakan keprihatinan yang ekstrim atas peningkatan ketegangan dan menekankan tidak diperbolehkannya langkah-langkah yang penuh dengan lebih banyak korban sipil," kata Bogdanov kepada Alexander Ben Zvi, Duta Besar Israel di Moskow, menurut kantor berita Rusia TASS yang disitir Newsweek, Kamis (20/5/2021).
Sementara itu juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia "sangat dekat memantau perkembangan" di Jalur Gaza. Peskov mendesak kedua belah pihak untuk sangat berhati-hati dalam pernyataan mereka agar tidak menambah bahan bakar ke dalam api.
Peskov juga mengatakan Rusia bersedia menjadi tuan rumah percakapan dan membuat inisiatif dalam kekuatannya untuk berfungsi sebagai tempat untuk kontak langsung.
Rusia bukan satu-satunya negara yang menyerukan diakhirinya kekerasan. Sementara Amerika Serikat (AS) tidak akan menandatangani pernyataan Dewan Keamanan PBB yang mendesak gencatan senjata, Presiden Joe Biden secara terbuka mendukung langkah seperti itu pada hari Senin.
tulis komentar anda