PBB: Tak Ada Tempat Aman di Gaza, 72.000 Orang Mengungsi dan Terlantar
Rabu, 19 Mei 2021 - 16:01 WIB
JALUR GAZA - Tidak ada "tempat aman" di Gaza saat 72.000 warga Palestina terlantar akibat serangan Israel selama sembilan hari terakhir.
Peringatan itu diungkapkan seorang pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Di Gaza, saya sangat terganggu dengan laporan pemboman Israel frekuensi tinggi," ungkap Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat PBB Mark Lowcock.
"Tidak ada tempat yang aman di Gaza, di mana 2 juta orang telah diisolasi secara paksa dari seluruh dunia, selama lebih dari 13 tahun," papar Lowcock.
Dia berbicara setelah sembilan hari kekerasan Israel-Palestina di mana Hamas menyerang Israel dengan lebih dari 3.500 roket dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan bom ke Jalur Gaza.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, “Akibat serangan IDF, 72.000 warga Palestina mengungsi, termasuk 47.000 mencari perlindungan di 58 sekolah Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa di seluruh Gaza. 25.000 orang terlantar lainnya sedang mengungsi dan tinggal dengan keluarga angkat."
Peringatan itu diungkapkan seorang pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Di Gaza, saya sangat terganggu dengan laporan pemboman Israel frekuensi tinggi," ungkap Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat PBB Mark Lowcock.
"Tidak ada tempat yang aman di Gaza, di mana 2 juta orang telah diisolasi secara paksa dari seluruh dunia, selama lebih dari 13 tahun," papar Lowcock.
Dia berbicara setelah sembilan hari kekerasan Israel-Palestina di mana Hamas menyerang Israel dengan lebih dari 3.500 roket dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan bom ke Jalur Gaza.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, “Akibat serangan IDF, 72.000 warga Palestina mengungsi, termasuk 47.000 mencari perlindungan di 58 sekolah Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa di seluruh Gaza. 25.000 orang terlantar lainnya sedang mengungsi dan tinggal dengan keluarga angkat."
Lihat Juga :
tulis komentar anda