Dua Kali Dibom Israel dalam Sepekan, Komandan Hamas Deif Selalu Lolos
Rabu, 19 Mei 2021 - 13:01 WIB
JALUR GAZA - Militer Israel telah mencoba membunuh komandan militer Hamas, Mohammed Deif, sekitar dua kali dalam satu setengah pekan terakhir sejak Operasi Penjaga Tembok digelar.
Meskipun tidak diketahui kapan serangan itu terjadi, sumber-sumber militer mengatakan Deif berhasil lolos pada menit-menit terakhir pada kedua serangan mematikan tersebut.
Salah satu tujuan utama operasi militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Gaza adalah untuk membunuh para komandan Hamas dan Jihad Islam Palestina.
Deif adalah komandan sayap militer Hamas, Brigade Izzudin al-Qassam, yang diburu Israel selama lebih dari 25 tahun karena keterlibatannya dalam serangan terhadap Israel.
Dia juga menjadi target dari beberapa upaya dinas keamanan Israel yang membuatnya tanpa mata, hilang satu tangan dan kedua kakinya.
Upaya pertama Israel dilakukan pada 2001, yang berikutnya pada 2002, 2003, 2006 dan pada 2014 selama Operation Protective Edge.
Aksi terakhir dapat membunuh istri dan salah satu anaknya. Dia awalnya diduga turut terbunuh dalam serangan itu tapi ternyata dia selamat.
Dianggap sebagai komandan yang terampil, Deif merilis pernyataan langka pada awal Mei yang memperingatkan Israel agar tidak mengusir keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem dan untuk mengeluarkan para polisi dari masjid al-Aqsa.
“Saya memberi hormat kepada rakyat Palestina yang teguh di Sheikh Jarrah di Yerusalem yang diduduki. Pemimpin perlawanan dan al-Qassam mengawasi dengan cermat apa yang terjadi di lingkungan itu,” ungkap Deif.
Dia memperingatkan jika Israel tidak mendengarkan, Hamas akan menembakkan roket ke arah Yerusalem.
Rentetan tujuh roket kemudian ditembakkan ke arah Yerusalem, memicu pertempuran terbaru antara Israel dan pejuang di Jalur Gaza.
Pada Minggu, kepala Komando Selatan IDF, Mayjen Eliezer Toledano mengatakan dalam wawancara dengan berita Channel 12 bahwa Deif dan Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, adalah target serangan Israel.
“Muhammad Deif dan Yahya Sinwar, dulu dan sekarang masih ada di mata Israel,” ungkap dia.
Senin malam lalu, pada Hari Yerusalem, Deif memerintahkan pasukan Hamas menembakkan roket ke arah Yerusalem.
Israel mengatakan telah membunuh lebih dari 160 pejuang Hamas dan Jihad Islam selama 10 hari pertempuran di Jalur Gaza. Lebih dari 3.500 roket telah ditembakkan ke Israel sejak pertempuran dimulai, merenggut nyawa 10 orang Israel.
Meskipun tidak diketahui kapan serangan itu terjadi, sumber-sumber militer mengatakan Deif berhasil lolos pada menit-menit terakhir pada kedua serangan mematikan tersebut.
Salah satu tujuan utama operasi militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Gaza adalah untuk membunuh para komandan Hamas dan Jihad Islam Palestina.
Deif adalah komandan sayap militer Hamas, Brigade Izzudin al-Qassam, yang diburu Israel selama lebih dari 25 tahun karena keterlibatannya dalam serangan terhadap Israel.
Dia juga menjadi target dari beberapa upaya dinas keamanan Israel yang membuatnya tanpa mata, hilang satu tangan dan kedua kakinya.
Upaya pertama Israel dilakukan pada 2001, yang berikutnya pada 2002, 2003, 2006 dan pada 2014 selama Operation Protective Edge.
Aksi terakhir dapat membunuh istri dan salah satu anaknya. Dia awalnya diduga turut terbunuh dalam serangan itu tapi ternyata dia selamat.
Dianggap sebagai komandan yang terampil, Deif merilis pernyataan langka pada awal Mei yang memperingatkan Israel agar tidak mengusir keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem dan untuk mengeluarkan para polisi dari masjid al-Aqsa.
“Saya memberi hormat kepada rakyat Palestina yang teguh di Sheikh Jarrah di Yerusalem yang diduduki. Pemimpin perlawanan dan al-Qassam mengawasi dengan cermat apa yang terjadi di lingkungan itu,” ungkap Deif.
Dia memperingatkan jika Israel tidak mendengarkan, Hamas akan menembakkan roket ke arah Yerusalem.
Rentetan tujuh roket kemudian ditembakkan ke arah Yerusalem, memicu pertempuran terbaru antara Israel dan pejuang di Jalur Gaza.
Pada Minggu, kepala Komando Selatan IDF, Mayjen Eliezer Toledano mengatakan dalam wawancara dengan berita Channel 12 bahwa Deif dan Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, adalah target serangan Israel.
“Muhammad Deif dan Yahya Sinwar, dulu dan sekarang masih ada di mata Israel,” ungkap dia.
Senin malam lalu, pada Hari Yerusalem, Deif memerintahkan pasukan Hamas menembakkan roket ke arah Yerusalem.
Israel mengatakan telah membunuh lebih dari 160 pejuang Hamas dan Jihad Islam selama 10 hari pertempuran di Jalur Gaza. Lebih dari 3.500 roket telah ditembakkan ke Israel sejak pertempuran dimulai, merenggut nyawa 10 orang Israel.
(sya)
tulis komentar anda