Duta Besar Palestina di PBB Tantang Biden Soal Gencatan Senjata
loading...
A
A
A
JALUR GAZA - Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Riyad Mansour menantang pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menunjukkan hasil upaya diplomatiknya mencapai gencatan senjata antara Israel dan pejuang Hamas di Gaza.
Riyad Mansour menyebut AS berulang kali memblokir tindakan Dewan Keamanan PBB dengan alasan itu akan mengganggu upaya diplomatiknya.
"Jika pemerintahan Biden dapat mengerahkan semua tekanan mereka untuk mengakhiri agresi terhadap rakyat kami, tidak ada yang akan menghalangi mereka," papar Riyad Mansour.
Namun dia mengatakan, fakta berbicara sendiri dan belum ada yang berhasil, sehingga argumen AS bahwa pernyataan Dewan Keamanan PBB akan mengganggu upaya mencapai gencatan senjata "tidak menahan air."
Mansour berbicara pada konferensi pers ketika Dewan Keamanan PBB kembali bertemu dalam konsultasi tertutup atas permintaan China, Norwegia dan Tunisia yang mendesak PBB menanggapi konflik Gaza, sekarang di pekan kedua.
Tetapi para diplomat Dewan Keamanan PBB, yang berbicara dengan syarat anonim karena diskusi itu bersifat pribadi, mengatakan AS mengulangi lagi bahwa satu pernyataan tidak akan membantu upaya diplomatik meskipun 14 anggota lainnya menyerukan tindakan dewan.
Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni, ketua Kelompok Arab di PBB saat ini, mengatakan, “Perserikatan Bangsa-Bangsa secara keseluruhan harus bersuara untuk mencapai gencatan senjata dan mendesak Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres secara pribadi terlibat dan mengintensifkan upayanya dengan semua para pemimpin dunia untuk mengakhiri penindasan yang dihadapi rakyat Palestina."
Situasi di Gaza masih belum berubah. Israel terus melancarkan serangan bom yang menghancurkan infrastruktur penting dan menewaskan serta melukai warga Palestina.
Riyad Mansour menyebut AS berulang kali memblokir tindakan Dewan Keamanan PBB dengan alasan itu akan mengganggu upaya diplomatiknya.
"Jika pemerintahan Biden dapat mengerahkan semua tekanan mereka untuk mengakhiri agresi terhadap rakyat kami, tidak ada yang akan menghalangi mereka," papar Riyad Mansour.
Namun dia mengatakan, fakta berbicara sendiri dan belum ada yang berhasil, sehingga argumen AS bahwa pernyataan Dewan Keamanan PBB akan mengganggu upaya mencapai gencatan senjata "tidak menahan air."
Mansour berbicara pada konferensi pers ketika Dewan Keamanan PBB kembali bertemu dalam konsultasi tertutup atas permintaan China, Norwegia dan Tunisia yang mendesak PBB menanggapi konflik Gaza, sekarang di pekan kedua.
Tetapi para diplomat Dewan Keamanan PBB, yang berbicara dengan syarat anonim karena diskusi itu bersifat pribadi, mengatakan AS mengulangi lagi bahwa satu pernyataan tidak akan membantu upaya diplomatik meskipun 14 anggota lainnya menyerukan tindakan dewan.
Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni, ketua Kelompok Arab di PBB saat ini, mengatakan, “Perserikatan Bangsa-Bangsa secara keseluruhan harus bersuara untuk mencapai gencatan senjata dan mendesak Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres secara pribadi terlibat dan mengintensifkan upayanya dengan semua para pemimpin dunia untuk mengakhiri penindasan yang dihadapi rakyat Palestina."
Situasi di Gaza masih belum berubah. Israel terus melancarkan serangan bom yang menghancurkan infrastruktur penting dan menewaskan serta melukai warga Palestina.
(sya)