Iran 'Bersorak' Dukung Milisi Gaza yang Bertempur Sengit dengan Israel
Rabu, 12 Mei 2021 - 11:53 WIB
TEHERAN - Para pejabat Teheran melontarkan kata-kata dukungan kepada para milisi Gaza, Palestina , yang terlibat konflik besar-besaran dengan Israel . Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei mengatakan rezim Zionis hanya memahami bahasa kekerasan, untuk itu Palestina harus meningkatkan kekuatannya.
Khamenei mencerca apa yang dia sebut "perilaku jahat" Israel setelah pasukan keamanan negara Yahudi itu menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada hari Jumat. Pasukan Zionis mengganggu jamaah di masjid pada saat ketegangan yang sudah meningkat yang berasal dari upaya Israel untuk mengusir paksa warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah.
Hingga hari ini (12/5/2021), ketegangan terus meningkat, di mana kelompok-kelompok militan seperti Hamas dan Jihad Islam Palestina telah menembakkan ratusan roket dan rudal. Sedangkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melakukan serangan udara di Jalur Gaza. Ini merupakan eskalasi terburuk antara kedua belah pihak dalam beberapa tahun terakhir.
"Palestina sadar dan bertekad," kata Khamenei melalui media sosial. "Mereka harus melanjutkan jalan ini. Seseorang hanya dapat berbicara dengan bahasa kekuatan dengan para penjahat ini," ujarnya merujuk pada Israel.
"Mereka (Palestina) harus meningkatkan kekuatannya, berdiri teguh, menghadapi musuh, dan memaksa mereka untuk menghentikan kejahatannya."
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif juga berbicara tentang konflik pada hari Selasa, dan dia juga menyalahkan tindakan Israel.
Dalam kira-kira dua menit berbahasa Arab yang di-posting ke Twitter pada hari Selasa, Zarif menyebut penyerbuan Israel baru-baru ini terhadap Masjid Al-Aqsa yang dihormati di kota Yerusalem sebagai bukti terbesar dari sifat rasis dan kriminal dari entitas perampas kekuasaan tersebut.
"Itu selalu menjadi penyebab utama ketidakamanan dan ketidakstabilan di wilayah ini," kata Zarif.
Khamenei mencerca apa yang dia sebut "perilaku jahat" Israel setelah pasukan keamanan negara Yahudi itu menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada hari Jumat. Pasukan Zionis mengganggu jamaah di masjid pada saat ketegangan yang sudah meningkat yang berasal dari upaya Israel untuk mengusir paksa warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah.
Hingga hari ini (12/5/2021), ketegangan terus meningkat, di mana kelompok-kelompok militan seperti Hamas dan Jihad Islam Palestina telah menembakkan ratusan roket dan rudal. Sedangkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melakukan serangan udara di Jalur Gaza. Ini merupakan eskalasi terburuk antara kedua belah pihak dalam beberapa tahun terakhir.
"Palestina sadar dan bertekad," kata Khamenei melalui media sosial. "Mereka harus melanjutkan jalan ini. Seseorang hanya dapat berbicara dengan bahasa kekuatan dengan para penjahat ini," ujarnya merujuk pada Israel.
"Mereka (Palestina) harus meningkatkan kekuatannya, berdiri teguh, menghadapi musuh, dan memaksa mereka untuk menghentikan kejahatannya."
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif juga berbicara tentang konflik pada hari Selasa, dan dia juga menyalahkan tindakan Israel.
Dalam kira-kira dua menit berbahasa Arab yang di-posting ke Twitter pada hari Selasa, Zarif menyebut penyerbuan Israel baru-baru ini terhadap Masjid Al-Aqsa yang dihormati di kota Yerusalem sebagai bukti terbesar dari sifat rasis dan kriminal dari entitas perampas kekuasaan tersebut.
"Itu selalu menjadi penyebab utama ketidakamanan dan ketidakstabilan di wilayah ini," kata Zarif.
tulis komentar anda