AS Serukan Ketenangan saat Polisi Israel Tembaki Warga Palestina di Al-Aqsa
Sabtu, 08 Mei 2021 - 20:01 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyerukan penurunan ketegangan di Yerusalem timur. Washington memperingatkan Israel agar tidak melakukan pengusiran pada keluarga Palestina yang meningkatkan ketegangan.
"Amerika Serikat sangat prihatin tentang konfrontasi yang sedang berlangsung di Yerusalem yang dilaporkan mengakibatkan sejumlah orang terluka," ungkap pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Ned Price.
“Tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan, tetapi pertumpahan darah seperti itu sangat mengganggu sekarang, terjadi pada hari-hari terakhir Ramadhan.”
Dia mengatakan Washington meminta pejabat Israel dan Palestina "bertindak tegas untuk mengurangi ketegangan dan menghentikan kekerasan."
Dan dia memperingatkan, “Penting untuk menghindari langkah apa pun yang dapat memperburuk situasi seperti penggusuran di Yerusalem Timur, aktivitas pemukiman, pembongkaran rumah, dan tindakan terorisme."
Pernyataan Departemen Luar Negeri AS sebelumnya mengatakan Washington prihatin secara khusus tentang "potensi penggusuran keluarga Palestina di lingkungan Silwan dan Sheikh Jarrah," dua wilayah di Yerusalem timur di mana ketegangan telah meningkat.
Tercatat bahwa beberapa keluarga Palestina yang menjadi sasaran penggusuran telah "tinggal di rumah mereka selama beberapa generasi."
Komentar AS itu muncul ketika lebih dari 160 orang terluka setelah polisi anti huru hara Israel menembakkan peluru karet ke warga Palestina di kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem Jumat malam, mengakhiri kekerasan selama sepekan di Kota Suci dan Tepi Barat.
“Jumat pagi, pasukan keamanan Israel menewaskan dua warga Palestina dan melukai tiga orang setelah ketiganya melepaskan tembakan ke satu pangkalan di Tepi Barat,” ungkap pernyataan polisi Israel.
"Amerika Serikat sangat prihatin tentang konfrontasi yang sedang berlangsung di Yerusalem yang dilaporkan mengakibatkan sejumlah orang terluka," ungkap pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Ned Price.
“Tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan, tetapi pertumpahan darah seperti itu sangat mengganggu sekarang, terjadi pada hari-hari terakhir Ramadhan.”
Dia mengatakan Washington meminta pejabat Israel dan Palestina "bertindak tegas untuk mengurangi ketegangan dan menghentikan kekerasan."
Dan dia memperingatkan, “Penting untuk menghindari langkah apa pun yang dapat memperburuk situasi seperti penggusuran di Yerusalem Timur, aktivitas pemukiman, pembongkaran rumah, dan tindakan terorisme."
Pernyataan Departemen Luar Negeri AS sebelumnya mengatakan Washington prihatin secara khusus tentang "potensi penggusuran keluarga Palestina di lingkungan Silwan dan Sheikh Jarrah," dua wilayah di Yerusalem timur di mana ketegangan telah meningkat.
Tercatat bahwa beberapa keluarga Palestina yang menjadi sasaran penggusuran telah "tinggal di rumah mereka selama beberapa generasi."
Komentar AS itu muncul ketika lebih dari 160 orang terluka setelah polisi anti huru hara Israel menembakkan peluru karet ke warga Palestina di kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem Jumat malam, mengakhiri kekerasan selama sepekan di Kota Suci dan Tepi Barat.
“Jumat pagi, pasukan keamanan Israel menewaskan dua warga Palestina dan melukai tiga orang setelah ketiganya melepaskan tembakan ke satu pangkalan di Tepi Barat,” ungkap pernyataan polisi Israel.
(sya)
tulis komentar anda