Australia Bantu Selidiki Serangan Bom pada Mantan Presiden Maladewa

Jum'at, 07 Mei 2021 - 15:57 WIB
Nasheed saat ini menjabat sebagai ketua parlemen, yang merupakan posisi terkuat kedua di negara Samudra Hindia itu.

Presiden Maladewa Ibrahim Solih menggambarkan ledakan itu sebagai "serangan terhadap demokrasi dan ekonomi Maladewa."

Ledakan itu terjadi pada 20:39 waktu setempat, tepat sebelum jam malam diberlakukan di ibu kota sebagai bagian dari tindakan mengatasi penyebaran virus corona.

Ali Azim, anggota parlemen dari Partai Demokrat Maladewa (MDP), mengatakan kepada BBC bahwa ledakan itu tampaknya merupakan "serangan yang ditargetkan terhadap Nasheed".

Namun, tidak ada yang mengklaim serangan itu dan tidak ada laporan penangkapan.

Rumah sakit yang merawat Nasheed mengatakan dia menderita banyak luka tetapi dalam kondisi stabil.

Empat orang lainnya dilaporkan terluka, termasuk pengawal dan pengamat Nasheed.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Presiden Solih, mengatakan penyelidikan telah diluncurkan, dan anggota AFP akan tiba pada Sabtu untuk membantu polisi setempat.

Ini adalah kedua kalinya pihak berwenang Australia membantu Maladewa dengan dugaan upaya pembunuhan.

Pada 2015, AFP dan FBI ikut serta dalam penyelidikan ledakan kapal cepat Presiden Abdulla Yameen saat itu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More