Inggris Bantah Berencana Longgarkan Penguncian Wilayah
Minggu, 19 April 2020 - 20:56 WIB
LONDON - Inggris membantah laporan media yang menyebut bahwa London berencana melonggarkan penguncian wilayah. Inggris sudah empat pekan memberlakukan penguncian wilayah, sebagai upaya meredam penyebaran Covid-19.
Menteri Kantor Kabinet Ingggris, Michael Gove mengatakan, laporan Buzzfeed bahwa London sedang mempertimbangkan untuk mencabut penguncian secara bertahap dalam beberapa bulan mendatang adalah tidak benar.
"Fakta-fakta dan sasarannya jelas saat ini, bahwa kita seharusnya tidak berpikir untuk mengangkat pembatasan-pembatasan ini," kata Gove dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (19/4/20200.
Gove menuturkan, alasan Inggris belum berencana melonggarkan penguncian adalah karena masih tingginya angka kematian akibat virus tersebut.
"Salah satu hal yang sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan adalah tingginya tingkat kematian. Bukti menunjukkan bahwa tingkat infeksi dan tingkat kematian rata, tetapi kami tidak sepenuhnya yakin bahwa kami masih berada di lintasan menurun," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Gove menggambarkan sebuah cerita Sunday Times yang mengatakan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson telah melewatkan lima pertemuan krisis untuk mengatasi pandemi Covid-19 di awal penyebaran wabah.
"Perdana Menteri mengambil semua keputusan besar. Tidak ada yang bisa mengatakan bahwa Perdana Menteri tidak berusaha keras melawan virus ini," tambahnya.
Menteri Kantor Kabinet Ingggris, Michael Gove mengatakan, laporan Buzzfeed bahwa London sedang mempertimbangkan untuk mencabut penguncian secara bertahap dalam beberapa bulan mendatang adalah tidak benar.
"Fakta-fakta dan sasarannya jelas saat ini, bahwa kita seharusnya tidak berpikir untuk mengangkat pembatasan-pembatasan ini," kata Gove dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (19/4/20200.
Gove menuturkan, alasan Inggris belum berencana melonggarkan penguncian adalah karena masih tingginya angka kematian akibat virus tersebut.
"Salah satu hal yang sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan adalah tingginya tingkat kematian. Bukti menunjukkan bahwa tingkat infeksi dan tingkat kematian rata, tetapi kami tidak sepenuhnya yakin bahwa kami masih berada di lintasan menurun," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Gove menggambarkan sebuah cerita Sunday Times yang mengatakan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson telah melewatkan lima pertemuan krisis untuk mengatasi pandemi Covid-19 di awal penyebaran wabah.
"Perdana Menteri mengambil semua keputusan besar. Tidak ada yang bisa mengatakan bahwa Perdana Menteri tidak berusaha keras melawan virus ini," tambahnya.
(esn)
tulis komentar anda