Soal Uighur, China Peringatkan Australia Jangan Kolusi dengan Teroris
Sabtu, 01 Mei 2021 - 12:02 WIB
Senator Patrick mengatakan "secara khusus" media China telah mengutip informasi yang salah dari ACP.
“Sepintas, teman tidur yang aneh, tapi tidak terlalu aneh jika dipikir-pikir,” katanya.
ETAA menyebut Xinjiang sebagai "Turkistan Timur" dalam sebuah tindakan yang membuat marah China.
Senator Patrick menekankan bahwa dia telah berhati-hati untuk tidak mengindahkan peringatan Beijing karena "tidak membantu" dalam menghentikan pelecehan terhadap Uighur.
“Fokus perhatian saya adalah untuk mendukung anggota komunitas Uighur di Adelaide dan di seluruh Australia yang keluarganya menderita genosida dan penindasan yang diarahkan oleh Partai Komunis China di Xinjiang,” katanya.
Situs web ETAA menyatakan Uighur saat ini di bawah pendudukan brutal Pemerintah Komunis China di Xinjiang.
ETAAN menyerukan Australia untuk mengikuti sekutu intelijen Five Eyes-nya dalam menyatakan genosida sedang berlangsung di Xinjiang.
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne telah menolak menyatakan genosida terjadi di Xinjiang, tetapi mengatakan pada bulan Maret ada laporan yang dapat dipercaya tentang pelecehan dan penyiksaan sistematis terhadap wanita Uighur di wilayah tersebut.
Beijing mengeklaim pihaknya mengekang pemberontakan teroris dan Weng memperingatkan Australia bisa "tebakar" jika terus mendukung kelompok Uighur.
“Sepintas, teman tidur yang aneh, tapi tidak terlalu aneh jika dipikir-pikir,” katanya.
ETAA menyebut Xinjiang sebagai "Turkistan Timur" dalam sebuah tindakan yang membuat marah China.
Senator Patrick menekankan bahwa dia telah berhati-hati untuk tidak mengindahkan peringatan Beijing karena "tidak membantu" dalam menghentikan pelecehan terhadap Uighur.
“Fokus perhatian saya adalah untuk mendukung anggota komunitas Uighur di Adelaide dan di seluruh Australia yang keluarganya menderita genosida dan penindasan yang diarahkan oleh Partai Komunis China di Xinjiang,” katanya.
Situs web ETAA menyatakan Uighur saat ini di bawah pendudukan brutal Pemerintah Komunis China di Xinjiang.
ETAAN menyerukan Australia untuk mengikuti sekutu intelijen Five Eyes-nya dalam menyatakan genosida sedang berlangsung di Xinjiang.
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne telah menolak menyatakan genosida terjadi di Xinjiang, tetapi mengatakan pada bulan Maret ada laporan yang dapat dipercaya tentang pelecehan dan penyiksaan sistematis terhadap wanita Uighur di wilayah tersebut.
Beijing mengeklaim pihaknya mengekang pemberontakan teroris dan Weng memperingatkan Australia bisa "tebakar" jika terus mendukung kelompok Uighur.
tulis komentar anda