Polisi Israel Mundur dari Gerbang Damaskus Yerusalem, Warga Palestina Bersukacita
Selasa, 27 April 2021 - 17:31 WIB
YERUSALEM - Polisi Israel telah memenuhi tuntutan Palestina untuk menghapus barikade di sekitar Gerbang Damaskus Yerusalem Timur yang diduduki, yang oleh Israel digunakan untuk mengontrol pergerakan warga Palestina di kawasan Masjid al-Aqsa .
Menurut kantor berita Otoritas Palestina Wafa, yang dinukil Al Araby, Selasa (27/4/2021), polisi Israel pada Minggu malam telah mencopot semua barikade logam yang mencegah warga Palestina mengakses tangga alun-alun Gerbang Damaskus.
Gerbang Damaskus merupakan tempat yang populer bagi pemuda Palestina untuk bersosialisasi setelah shalat di Masjid al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan.
Polisi Israel mendirikan penghalang di daerah itu pada 13 April - yang menandai hari pertama Ramadhan - dan menyerang siapa pun yang mencoba duduk di tangga.
Polisi Israel mundur pada hari Minggu dan melepaskan barikade, membuka alun-alun untuk penduduk kota setelah menarik diri dari daerah tersebut.
Penarikan Israel tersebut memicu suka cita warga Palestina. Mereka bernyanyi dan menari, bersamaan dengan pengibaran bendera Palestina oleh penduduk setempat.
Yerusalem Timur dan Tepi Barat telah diduduki secara ilegal oleh Israel sejak 1967. Otoritas Israel mencaplok Yerusalem Timur tak lama kemudian, mengirim ratusan ribu pemukim untuk tinggal di sana, yang bertentangan dengan hukum internasional dan mengusir warga Palestina dari rumah mereka.
Israel secara rutin membatasi akses ke Masjid al-Aqsa tetapi telah meningkatkan pembatasan selama bulan suci Ramadhan, memicu ketegangan dengan warga Palestina yang mencoba mengakses masjid.
Menurut kantor berita Otoritas Palestina Wafa, yang dinukil Al Araby, Selasa (27/4/2021), polisi Israel pada Minggu malam telah mencopot semua barikade logam yang mencegah warga Palestina mengakses tangga alun-alun Gerbang Damaskus.
Gerbang Damaskus merupakan tempat yang populer bagi pemuda Palestina untuk bersosialisasi setelah shalat di Masjid al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan.
Polisi Israel mendirikan penghalang di daerah itu pada 13 April - yang menandai hari pertama Ramadhan - dan menyerang siapa pun yang mencoba duduk di tangga.
Polisi Israel mundur pada hari Minggu dan melepaskan barikade, membuka alun-alun untuk penduduk kota setelah menarik diri dari daerah tersebut.
Penarikan Israel tersebut memicu suka cita warga Palestina. Mereka bernyanyi dan menari, bersamaan dengan pengibaran bendera Palestina oleh penduduk setempat.
Yerusalem Timur dan Tepi Barat telah diduduki secara ilegal oleh Israel sejak 1967. Otoritas Israel mencaplok Yerusalem Timur tak lama kemudian, mengirim ratusan ribu pemukim untuk tinggal di sana, yang bertentangan dengan hukum internasional dan mengusir warga Palestina dari rumah mereka.
Israel secara rutin membatasi akses ke Masjid al-Aqsa tetapi telah meningkatkan pembatasan selama bulan suci Ramadhan, memicu ketegangan dengan warga Palestina yang mencoba mengakses masjid.
tulis komentar anda