Ini Tradisi Buka Puasa Masterchef Australia Keturunan Lebanon
Kamis, 22 April 2021 - 19:28 WIB
CANBERRA - Berkumpul dan saling berbagi makanan menjadi tradisi berbuka puasa bagi Hoda Kobeissi, seorang jebolan Masterchef Australia tahun 2018. Wanita keturunan Lebanon itu menuturkan, bahwa untuk keluarga dan komunitasnya, Ramadhan adalah waktu untuk berhubungan dengan sisi spiritual dan juga berkumpul dan makan bersama.
"Berbuka puasa dengan orang lain memiliki manfaat, baik secara religius maupun sosial. Bagi kami ini adalah waktu untuk merefleksikan diri kita sendiri, tentang tindakan kita selama setahun terakhir dan untuk memanfaatkan keyakinan dan nilai inti kita, melatih kesabaran, empati untuk orang lain yang kurang beruntung dan saling menerima," ucapnya dalam sebuah wawancara dengan Sindonews.
Terkait dengan makanan favorit untuk berbuka puasa, Hoda menyebut, makanan favoritnya adalah kurma. Alasannya, begitu banyak manfaat kesehatan, manfaat nutrisi bagi tubuh dalam sebutir kurma.
Disinggung mengenai apakah sebagai wanita Musim yang berhijab, dia pernah mengalami diskriminasi, baik di tempat kerja atau lingkungan sosialnya, Hoda mengatakan dia tidak pernah mengalaminya.
Hoda menuturkan, dia lahir dan besar di Australia. Sepanjang hidupnya, ia mengaku hampir tidak pernah mengalami rasisme. Menurutnya, faktor terbesar yang berkontribusi terhadap hal itu adalah sikapnya terhadap pengamalan agama di wilayah negara tempat dia tinggal.
"Juga menerima, tidak menghakimi dan terbuka untuk banyak orang dari berbagai latar belakang. Tinggal di Australia dan menjadi seorang wanita berjilbab tidak pernah menghalangi saya untuk mengejar impian saya untuk belajar dan secara umum dari perspektif karir," ucapnya.
"Faktanya, di Australia kami inklusif dan tidak ada diskriminasi terhadap orang yang ingin mengejar karir tanpa memandang latar belakang agama," imbuhnya.
Terkait dengan pengalaman paling tidak terlupakan selama mengikuti Masterchef. Hoda menyebut, pengalaman paling tidak terlupakan adalah memasak untuk Nigella Lawson, seorang chef asal Inggris.
"Berbuka puasa dengan orang lain memiliki manfaat, baik secara religius maupun sosial. Bagi kami ini adalah waktu untuk merefleksikan diri kita sendiri, tentang tindakan kita selama setahun terakhir dan untuk memanfaatkan keyakinan dan nilai inti kita, melatih kesabaran, empati untuk orang lain yang kurang beruntung dan saling menerima," ucapnya dalam sebuah wawancara dengan Sindonews.
Terkait dengan makanan favorit untuk berbuka puasa, Hoda menyebut, makanan favoritnya adalah kurma. Alasannya, begitu banyak manfaat kesehatan, manfaat nutrisi bagi tubuh dalam sebutir kurma.
Disinggung mengenai apakah sebagai wanita Musim yang berhijab, dia pernah mengalami diskriminasi, baik di tempat kerja atau lingkungan sosialnya, Hoda mengatakan dia tidak pernah mengalaminya.
Hoda menuturkan, dia lahir dan besar di Australia. Sepanjang hidupnya, ia mengaku hampir tidak pernah mengalami rasisme. Menurutnya, faktor terbesar yang berkontribusi terhadap hal itu adalah sikapnya terhadap pengamalan agama di wilayah negara tempat dia tinggal.
"Juga menerima, tidak menghakimi dan terbuka untuk banyak orang dari berbagai latar belakang. Tinggal di Australia dan menjadi seorang wanita berjilbab tidak pernah menghalangi saya untuk mengejar impian saya untuk belajar dan secara umum dari perspektif karir," ucapnya.
"Faktanya, di Australia kami inklusif dan tidak ada diskriminasi terhadap orang yang ingin mengejar karir tanpa memandang latar belakang agama," imbuhnya.
Terkait dengan pengalaman paling tidak terlupakan selama mengikuti Masterchef. Hoda menyebut, pengalaman paling tidak terlupakan adalah memasak untuk Nigella Lawson, seorang chef asal Inggris.
(esn)
tulis komentar anda