Rudal Suriah Pemicu Ledakan dan Bunyi Sirene Reaktor Nuklir Israel
Kamis, 22 April 2021 - 07:47 WIB
TEL AVIV - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa sirene isyarat adanya serangan roket telah diaktifkan di area dekat reaktor nuklir Dimona , Kamis (22/4/2021). Sirene meraung-raung saat ledakan keras mengguncang Israel tengah akibat pencegatan rudal yang ditembakkan dari Suriah.
"Sebagai respons...IDF menyerang baterai yang meluncurkan rudal dan baterai rudal surface-to-air lainnya di wilayah Suriah," kata IDF dalam sebuah pernyataan.
Seorang jurnalis Reuters yang berada sekitar 56 mil (90km) dari Dimona melaporkan mendengar ledakan beberapa saat sebelum militer memberi tahu penduduk tentang insiden tersebut melalui pesan teks.
Sedangkan Jerusalem Post mengutip orang-orang Israel yang mengatakan bahwa mereka mendengar ledakan keras yang "mengguncang rumah-rumah mereka di Yerusalem.
Seperti diberitakan sebelumnya, sirene isyarat adanya serangan roket meraung-raung di Abu Qrenat dekat reaktor nuklir Dimona. Insiden ini langka, karena Abu Qrenat berada lebih dalam di wilayah Israel daripada jangkauan roket militan di Jalur Gaza, Palestina, yang biasa menyerang.
Media Israel telah melaporkan selama berminggu-minggu bahwa pertahanan udara di daerah Dimona dan pelabuhan Laut Merah Eilat sedang ditingkatkan untuk mengantisipasi kemungkinan serangan rudal atau drone jarak jauh oleh pasukan yang didukung Iran, termasuk yang kemungkinan berasal dari Yaman.
Ketegangan semakin memanas antara Israel dan Iran atas program nuklir Teheran dan lonjakan serangan sabotase baru-baru ini, beberapa di antaranya saling menyalahkan satu sama lain.
Sebelumnya, bendera merah dikibarkan setelah ledakan tak terduga meletus di dekat kota Ramle, Israel. Namun, kemudian terungkap bahwa ledakan itu sebagai bagian dari tes "terkontrol" yang dilakukan oleh perusahaan pertahanan Tomer milik Israel.
Belum ada laporan langsung tentang korban cedera atau pun korban jiwa dalam insiden ledakan pagi ini. Menurut Times of Israel, area tempat sirene berbunyi tidak secara umum menjadi sasaran tembakan roket selama ini.
"Sebagai respons...IDF menyerang baterai yang meluncurkan rudal dan baterai rudal surface-to-air lainnya di wilayah Suriah," kata IDF dalam sebuah pernyataan.
Seorang jurnalis Reuters yang berada sekitar 56 mil (90km) dari Dimona melaporkan mendengar ledakan beberapa saat sebelum militer memberi tahu penduduk tentang insiden tersebut melalui pesan teks.
Sedangkan Jerusalem Post mengutip orang-orang Israel yang mengatakan bahwa mereka mendengar ledakan keras yang "mengguncang rumah-rumah mereka di Yerusalem.
Seperti diberitakan sebelumnya, sirene isyarat adanya serangan roket meraung-raung di Abu Qrenat dekat reaktor nuklir Dimona. Insiden ini langka, karena Abu Qrenat berada lebih dalam di wilayah Israel daripada jangkauan roket militan di Jalur Gaza, Palestina, yang biasa menyerang.
Media Israel telah melaporkan selama berminggu-minggu bahwa pertahanan udara di daerah Dimona dan pelabuhan Laut Merah Eilat sedang ditingkatkan untuk mengantisipasi kemungkinan serangan rudal atau drone jarak jauh oleh pasukan yang didukung Iran, termasuk yang kemungkinan berasal dari Yaman.
Ketegangan semakin memanas antara Israel dan Iran atas program nuklir Teheran dan lonjakan serangan sabotase baru-baru ini, beberapa di antaranya saling menyalahkan satu sama lain.
Sebelumnya, bendera merah dikibarkan setelah ledakan tak terduga meletus di dekat kota Ramle, Israel. Namun, kemudian terungkap bahwa ledakan itu sebagai bagian dari tes "terkontrol" yang dilakukan oleh perusahaan pertahanan Tomer milik Israel.
Belum ada laporan langsung tentang korban cedera atau pun korban jiwa dalam insiden ledakan pagi ini. Menurut Times of Israel, area tempat sirene berbunyi tidak secara umum menjadi sasaran tembakan roket selama ini.
(min)
tulis komentar anda