Akhir Pekan Ini, ASEAN Gelar KTT Bahas Krisis Myanmar

Rabu, 21 April 2021 - 02:27 WIB
Sebuah petasan meledak ketika para demonstraan berlindung di belakang barikade selama demonstrasi terhadap kudeta militer di Mandalay, Myanmar 21 Maret lalu. Foto/Zawya
BANGKOK - Negara-negara Asia Tenggara akan membahas krisis di Myanmar pada pertemuan puncak di Jakarta pada hari Sabtu ini. Meski begitu, beberapa negara memilih untuk mengirim menteri daripada kepala pemerintahan.

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang beranggotakan 10 orang telah berusaha untukmenuntun Myanmar, salah satu anggotanya, keluar dari kekacauan berdarah yang dipicu oleh penggulingan militer atas pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu.

Tetapi prinsip-prinsip konsensus dan non-campur tangan telah membatasi kemampuan ASEAN untuk mengatasi pandangan anggotanya yang berbeda tentang bagaimana menanggapi pembunuhan ratusan warga sipil oleh tentara junta.

Media domestik mengatakan setidaknya enam penduduk desa telah dibunuh pada hari Selasa oleh pasukan keamanan junta.



Setelah sekretariat ASEAN mengumumkan pertemuan tersebut, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan akan diwakili oleh wakilnya, Don Pramudwinai, yang juga merupakan Menteri Luar Negeri.

"Beberapa negara lain juga akan mengirimkan menteri luar negeri mereka," kata Prayuth, mantan panglima militer yang memimpin kudeta di Thailand pada 2014, kepada wartawan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/4/2021).

Seorang pejabat pemerintah Thailand mengatakan pada hari Sabtu bahwa kepala junta Myanmar Min Aung Hlaing akan pergi ke Jakarta, meskipun pemerintah Myanmar belum berkomentar.



Namun, pada periode pemerintahan militer sebelumnya, Myanmar pada pertemuan regional biasanya diwakili oleh seorang perdana menteri atau menteri luar negeri.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More