Rusia Dituduh Siapkan Serangan Besar-besaran untuk Rebut Pasokan Air Ukraina

Selasa, 20 April 2021 - 10:16 WIB
Kapal pendarat kelas Ropucha Angkatan Laut Rusia, Kaliningrad, berlayar di Bosphorus, dalam perjalanan ke Laut Hitam, di Istanbul, Turki. Foto/REUTERS
KIEV - Rusia dituduh sedang menyiapkan serangan besar-besaran dari darat dan laut di perbatasan wilayah selatan. Menurut orang dalam militer Kiev, serangan akan diluncurkan dari Crimea untuk merebut pasokan air Ukraina .

"Militer Ukraina menangani kapal-kapal ini dengan sangat serius," kata seorang sumber militer senior Ukraina kepada The Mirror yang dilansir Selasa (20/4/2021).





"Kami memperkirakan salah satu skenario Rusia bisa menjadi serangan amfibi dan udara dari Crimea yang diduduki untuk merebut fasilitas pasokan air di Ukraina selatan untuk menyediakan air ke Crimea," ujarnya.

Laporan media Ukraina mengatakan krisis air terjadi di Crimea sejak Rusia secara ilegal menduduki semenanjung itu pada tahun 2014. Selama berbulan-bulan, Ukraina memasok air ke kota-kota di Crimea.

Untuk sebagian besar wilayah, penduduk setempat hanya bisa mendapatkan air selama enam jam sehari—tiga jam di pagi hari dan tiga jam di malam hari.

Krisis terjadi pada tahun 2014 ketika otoritas Ukraina memblokir Terusan Crimea Utara yang telah memasok lebih dari 85 persen air di kawasan itu.

Pemerintah Rusia belum berkomentar terkait tuduhan merencanakan serangan besar-besaran dan krisis air di Crimea.

Sementara itu, diplomat utama Uni Eropa mengatakan pada hari Senin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengerahkan lebih dari 150.000 tentara di wilayah perbatasan Rusia dengan Ukraina.

Klaim itu muncul setelah gambar satelit menunjukkan ribuan tentara Rusia dan kendaraan lapis baja bersiap untuk menyerang dari pangkalan di Crimea.

Perwakilan tinggi urusan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell memperingatkan "percikan api" dapat memicu perselisihan menjadi perang skala penuh.

"Ini adalah penempatan militer tertinggi tentara Rusia di perbatasan Ukraina yang pernah ada," katanya dalam pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa.

"Sudah jelas bahwa ini menjadi masalah ketika kamu mengerahkan banyak pasukan. Nah, 'percikan api' bisa melompat ke sana-sini."



"Lebih dari 150.000 tentara Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina dan di Crimea. Risiko eskalasi lebih lanjut terbukti," paparnya.

Borrell mengatakan penumpukan pasukan itu termasuk rumah sakit lapangan dan berbagai persenjataan.

Dia menolak mengatakan dari mana dia mendapatkan data jumlah 150.000 tentara Rusia, yang lebih tinggi dari 110.000 yang diperkirakan oleh Menteri Pertahanan Ukraina Andriy Taran pekan lalu.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More