Iran Bantah Sengaja Tembak Jatuh Pesawat Ukraina yang Tewaskan 176 Orang
Sabtu, 17 April 2021 - 08:15 WIB
TEHERAN - Iran membantah telah dengan sengaja menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines di dekat Teheran tahun lalu. Penerbangan milik Ukraina itu ditembak jatuh dengan rudal yang menewaskan 176 orang di dalamnya.
Bantahan itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh. Itu sebagai respons atas pernyataan Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC) Oleksiy Danilov bahwa pihak Iran telah dengan sengaja menjatuhkan pesawat Boeing Ukraina di dekat Teheran tahun lalu.
Danilov, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Globe and Mail, mengatakan bahwa Ukraina yakin Iran sengaja menembak jatuh Penerbangan 752 itu dalam "serangan sadar" dan bukan seperti klaim Teheran bahwa itu tidak disengaja.
Dia juga menyatakan ketidakpuasan dengan fakta bahwa Iran diduga tidak mengizinkan siapa pun dalam penyelidikan atas tragedi penembakan pesawat sipil itu.
"Juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh membantah pernyataan Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina tentang kecelakaan pesawat Ukraina yang disengaja yang dibuat dalam percakapan dengan media Kanada," kata Kementerian Luar Negeri Iran di saluran resmi Telegram.
Khatibzadeh juga menyebut klaim Ukraina itu bermotif politik dan subjektif.
Iran dalam beberapa kesempatan menyatakan kesiapan untuk mengadakan pembicaraan dengan semua pihak dalam penyelidikan kecelakaan Boeing. Kementerian Luar Negeri negara itu juga telah meminta negara-negara yang terlibat untuk bertindak dalam kerangka hukum internasional ketika membuat pernyataan tentang kecelakaan itu.
Penerbangan Ukraine International Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dari Teheran pada 8 Januari 2020. Semua yang di dalam pesawat, yakni 176 orang, termasuk warga negara Ukraina, Iran, Afghanistan, Kanada, Jerman, Swedia dan Inggris tewas.
Setelah awalnya menyangkal keterlibatan, Iran akhirnya mengakui bahwa penerbangan tersebut telah salah ditembak jatuh oleh angkatan bersenjatanya, yang bingung dengan mengira itu adalah rudal jelajah musuh. Teheran secara resmi mengonfirmasi posisi ini dalam laporan tentang temuan penyelidikan kecelakaan itu.
Bantahan itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh. Itu sebagai respons atas pernyataan Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC) Oleksiy Danilov bahwa pihak Iran telah dengan sengaja menjatuhkan pesawat Boeing Ukraina di dekat Teheran tahun lalu.
Danilov, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Globe and Mail, mengatakan bahwa Ukraina yakin Iran sengaja menembak jatuh Penerbangan 752 itu dalam "serangan sadar" dan bukan seperti klaim Teheran bahwa itu tidak disengaja.
Dia juga menyatakan ketidakpuasan dengan fakta bahwa Iran diduga tidak mengizinkan siapa pun dalam penyelidikan atas tragedi penembakan pesawat sipil itu.
"Juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh membantah pernyataan Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina tentang kecelakaan pesawat Ukraina yang disengaja yang dibuat dalam percakapan dengan media Kanada," kata Kementerian Luar Negeri Iran di saluran resmi Telegram.
Khatibzadeh juga menyebut klaim Ukraina itu bermotif politik dan subjektif.
Iran dalam beberapa kesempatan menyatakan kesiapan untuk mengadakan pembicaraan dengan semua pihak dalam penyelidikan kecelakaan Boeing. Kementerian Luar Negeri negara itu juga telah meminta negara-negara yang terlibat untuk bertindak dalam kerangka hukum internasional ketika membuat pernyataan tentang kecelakaan itu.
Penerbangan Ukraine International Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dari Teheran pada 8 Januari 2020. Semua yang di dalam pesawat, yakni 176 orang, termasuk warga negara Ukraina, Iran, Afghanistan, Kanada, Jerman, Swedia dan Inggris tewas.
Setelah awalnya menyangkal keterlibatan, Iran akhirnya mengakui bahwa penerbangan tersebut telah salah ditembak jatuh oleh angkatan bersenjatanya, yang bingung dengan mengira itu adalah rudal jelajah musuh. Teheran secara resmi mengonfirmasi posisi ini dalam laporan tentang temuan penyelidikan kecelakaan itu.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda