Tak Gentar Sabotase Israel, Iran Mulai Pengayaan Uranium 60%
Rabu, 14 April 2021 - 01:01 WIB
Iran mengatakan tidak pernah berusaha mendapatkan atau mengembangkan senjata nuklir. Iran mengakui mencari teknologi nuklir untuk tujuan sipil di bidang kedokteran atau energi.
Badan intelijen Barat percaya Iran memiliki program senjata nuklir yang dihentikan pada 2003, meskipun musuh bebuyutan Israel percaya program itu berlanjut dalam beberapa bentuk dan melihat aktivitas nuklir Teheran sebagai ancaman eksistensial.
Diplomat tinggi Iran mengatakan sebelumnya pada Selasa bahwa ledakan di fasilitas bawah tanah Natanz yang dituduhkannya pada Israel adalah "pertaruhan yang sangat buruk" yang akan memperkuat posisi Teheran dalam pembicaraan untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir.
"Saya yakinkan Anda bahwa dalam waktu dekat sentrifugal pengayaan uranium yang lebih maju akan ditempatkan di fasilitas Natanz," ujar Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada konferensi pers bersama rekannya yang berkunjung dari Rusia di Teheran.
Pembicaraan nuklir akan dilanjutkan pada Kamis di Wina.
Teheran mengatakan ledakan, yang memadamkan listrik di ruang produksi mesin sentrifugal, disabotase oleh Israel.
Iran berjanji membalas dendam insiden tersebut, yang tampaknya merupakan episode terbaru dalam perang rahasia yang telah berlangsung lama.
Israel, yang tidak diakui oleh Iran, belum secara resmi mengomentari masalah tersebut.
Presiden AS Joe Biden mengatakan Teheran harus melanjutkan kepatuhan penuh dengan pembatasan aktivitas pengayaan yang dimandatkan kesepakatan, sebelum Washington dapat bergabung kembali dengan pakta tersebut.
Lihat Juga: Daftar 11 Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS, Aset Strategis untuk Pertahankan Pengaruh Global
Badan intelijen Barat percaya Iran memiliki program senjata nuklir yang dihentikan pada 2003, meskipun musuh bebuyutan Israel percaya program itu berlanjut dalam beberapa bentuk dan melihat aktivitas nuklir Teheran sebagai ancaman eksistensial.
Diplomat tinggi Iran mengatakan sebelumnya pada Selasa bahwa ledakan di fasilitas bawah tanah Natanz yang dituduhkannya pada Israel adalah "pertaruhan yang sangat buruk" yang akan memperkuat posisi Teheran dalam pembicaraan untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir.
"Saya yakinkan Anda bahwa dalam waktu dekat sentrifugal pengayaan uranium yang lebih maju akan ditempatkan di fasilitas Natanz," ujar Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada konferensi pers bersama rekannya yang berkunjung dari Rusia di Teheran.
Pembicaraan nuklir akan dilanjutkan pada Kamis di Wina.
Teheran mengatakan ledakan, yang memadamkan listrik di ruang produksi mesin sentrifugal, disabotase oleh Israel.
Iran berjanji membalas dendam insiden tersebut, yang tampaknya merupakan episode terbaru dalam perang rahasia yang telah berlangsung lama.
Israel, yang tidak diakui oleh Iran, belum secara resmi mengomentari masalah tersebut.
Presiden AS Joe Biden mengatakan Teheran harus melanjutkan kepatuhan penuh dengan pembatasan aktivitas pengayaan yang dimandatkan kesepakatan, sebelum Washington dapat bergabung kembali dengan pakta tersebut.
Lihat Juga: Daftar 11 Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS, Aset Strategis untuk Pertahankan Pengaruh Global
(sya)
tulis komentar anda