Merkel Desak Putin Kurangi Pasukan Rusia di Dekat Ukraina
Jum'at, 09 April 2021 - 00:00 WIB
BERLIN - Kanselir Jerman Angela Merkel melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, mendesaknya untuk mengurangi penumpukan pasukan militer baru-baru ini dekat timur Ukraina .
Pemerintah Jerman, dalam sebuah pernyataan hari Kamis (8/4/2021), mengonfirmasi kontak telepon kedua pemimpin tersebut.
Merkel juga mengangkat kasus kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny, yang saat ini sakit saat menjalani hukuman penjara di Rusia. Merkel menuntut akses nasihat medis independen untuk Navalny.
"Antara lain, percakapan itu tentang meningkatnya kehadiran militer Rusia di lingkungan Ukraina Timur," bunyi pernyataan itu, seperti dikutip Reuters. "Kanselir menuntut agar penumpukan ini dibatalkan untuk meredakan situasi."
Sementara itu, Rusia menyatakan akan tetap mempertahankan pasukannya di dekat perbatasan dengan Ukraina.
"Angkatan Bersenjata Rusia berada di wilayah Rusia di tempat-tempat yang dianggap perlu dan pantas, dan mereka akan tinggal di sana selama pimpinan militer dan komandan tertinggi kami menganggapnya tepat," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, mengatakan Rusia tidak berencana untuk campur tangan dalam konflik Ukraina.
"Kami tidak memiliki rencana seperti itu, tidak. Namun, kami mengamati situasi dengan cermat. Tindakan konkret akan diambil tergantung pada bagaimana perkembangannya," kata Patrushev.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Pemerintah Jerman, dalam sebuah pernyataan hari Kamis (8/4/2021), mengonfirmasi kontak telepon kedua pemimpin tersebut.
Merkel juga mengangkat kasus kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny, yang saat ini sakit saat menjalani hukuman penjara di Rusia. Merkel menuntut akses nasihat medis independen untuk Navalny.
"Antara lain, percakapan itu tentang meningkatnya kehadiran militer Rusia di lingkungan Ukraina Timur," bunyi pernyataan itu, seperti dikutip Reuters. "Kanselir menuntut agar penumpukan ini dibatalkan untuk meredakan situasi."
Sementara itu, Rusia menyatakan akan tetap mempertahankan pasukannya di dekat perbatasan dengan Ukraina.
"Angkatan Bersenjata Rusia berada di wilayah Rusia di tempat-tempat yang dianggap perlu dan pantas, dan mereka akan tinggal di sana selama pimpinan militer dan komandan tertinggi kami menganggapnya tepat," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, mengatakan Rusia tidak berencana untuk campur tangan dalam konflik Ukraina.
"Kami tidak memiliki rencana seperti itu, tidak. Namun, kami mengamati situasi dengan cermat. Tindakan konkret akan diambil tergantung pada bagaimana perkembangannya," kata Patrushev.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(min)
tulis komentar anda