Menlu Retno: Pembatasan Ekspor Vaksin Bisa Ganggu Upaya Global Perangi Covid-19
Jum'at, 02 April 2021 - 21:19 WIB
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, pembatasan ekspor oleh negara-negara produsen vaksin bisa ganggu upaya global perangi Covid-19. Indonesia turut terdampak pembatasan, setelah India menunda pengiriman vaksin AstraZeneca ke Jakarta.
India dan beberapa negara lain mulai membatasi ekspor vaksin, setelah adanya lonjakan kasus di dalam negeri. Negara-negara tersebut memfokuskan vaksin yang produksi untuk kebutuhan dalam negeri.
"Saat ini muncul berbagai pembatasan dan larangan ekspor negara-negara produsen vaksin dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, dimana beberapa negara sedang hadapi lonjakan kasus," ucap Retno pada Jumat (2/4/2021).
Pembatasan dan larangan-larangan ini, jelasnya, sangat berpengaruh terhadap laju rantai pasok penyediaan vaksin bagi dunia, baik melalui jalur bilateral maupun melalui jalur multilateral.
"Jika pembatasan dan pelarangan ini terus terjadi, maka dikhawatirkan akan semakin lama dunia dapat lepas dari pandemi secara bersama dan akan semakin lama pemulihan ekonomi dapat dilakukan secara bersama," jelasnya.
Oleh karena itu, Retno mengatakan, sebagai salah satu co-chairs dari COVAX AMC Engagement Group, dia memiliki tanggung jawab moral untuk terus menyerukan kerja sama agar kesetaraan akses terhadap vaksin untuk semua negara dapat terlaksana.
India dan beberapa negara lain mulai membatasi ekspor vaksin, setelah adanya lonjakan kasus di dalam negeri. Negara-negara tersebut memfokuskan vaksin yang produksi untuk kebutuhan dalam negeri.
"Saat ini muncul berbagai pembatasan dan larangan ekspor negara-negara produsen vaksin dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, dimana beberapa negara sedang hadapi lonjakan kasus," ucap Retno pada Jumat (2/4/2021).
Pembatasan dan larangan-larangan ini, jelasnya, sangat berpengaruh terhadap laju rantai pasok penyediaan vaksin bagi dunia, baik melalui jalur bilateral maupun melalui jalur multilateral.
"Jika pembatasan dan pelarangan ini terus terjadi, maka dikhawatirkan akan semakin lama dunia dapat lepas dari pandemi secara bersama dan akan semakin lama pemulihan ekonomi dapat dilakukan secara bersama," jelasnya.
Oleh karena itu, Retno mengatakan, sebagai salah satu co-chairs dari COVAX AMC Engagement Group, dia memiliki tanggung jawab moral untuk terus menyerukan kerja sama agar kesetaraan akses terhadap vaksin untuk semua negara dapat terlaksana.
(esn)
tulis komentar anda