Bilang Jika Diperkosa Santai dan Nikmatilah, Profesor Ini Dipecat

Selasa, 23 Maret 2021 - 14:41 WIB
Pofesor Ricardo Germano Efing dipecat dari dua universitas di Brazil setelah menyerukan perempuan untuk santai dan menikmati jika diperkosa. Foto/The Sun
BRASILIA - Seorang profesor di sebuah universitas di Brazil dipecat setelah menyerukan agar korban pemerkosaan santai dan menikmatinya. Seruan yang memuakkan itu dia sampaikan kepada para anak didiknya selama kelas online.

Pofesor Ricardo Germano Efing dipecat dari Centro Universitario Vale do Iguacu di Brazil karena seruannya yang dinilai "mengganggu".



Selama kelas online, profesor memberi tahu para mahasiswa dan mahasiswinya; "Itu adalah sesuatu, teman, yang harus Anda adaptasi."

"Maaf, para gadis, saya tahu apa yang akan saya katakan ini kasar, tapi seperti kata pepatah: jika pemerkosaan tidak bisa dihindari dan akan segera terjadi, santai dan nikmatilah," katanya, seperti dikutip The Sun, Selasa (23/3/2021).

Gara-gara komentar itu, Efing secara anonim dilaporkan oleh seorang mahasiswi yang menghadiri kelas online-nya. Pelapor itu merasa ngeri dengan sambutannya di Centro Universitario Vale do Iguacu.

Profesor tersebut mengatakan bahwa dia membuat pernyataan "sakit" itu sambil memberikan contoh tentang kasus di mana perusahaan perlu memecat orang yang tidak dapat beradaptasi dengan proses baru dan teknologi baru.

Rekaman komentar akademisi itu dibagikan di media sosial sehari setelah kelas online dan langsung viral pada 12 Maret.

Efing sejak itu menggambarkan klip video tentang komentarnya itu sebagai "fragmen kelas kecil yang tidak dikontekstualisasikan".

Namun, dia telah mengakui bahwa "ungkapan populer" yang dia gunakan setelah direnungkan, terbukti sepenuhnya tidak tepat.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More