Bos Pentagon Sambangi India, Didesak Usik Pembelian S-400 Rusia
Jum'at, 19 Maret 2021 - 10:59 WIB
"Itu mengancam kerjasama pertahanan AS-India di masa depan dan menempatkan India pada risiko sanksi," paparnya merujuk pada Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), undang-undang AS yang bertujuan untuk menghukum Rusia atas campur tangannya dalam pemilu Amerika 2016.
India membayar uang muka USD800 juta untuk lima baterai S-400 pada 2019 dan diharapkan menerimanya pada akhir tahun ini.
Sanksi CAATSA biasanya berlaku ketika negara pembeli menerima pengiriman peralatan Rusia, seperti yang terjadi pada Turki.
Turki menerima kiriman S-400 pertamanya pada Juli 2019, dan AS pada pekan depannya mendepak Ankara dari program jet tempur siluman F-35. Sanksi yang lebih lengkap dijatuhkan oleh pemerintahan Trump pada Desember 2020.
India berharap mendapatkan pembebasan dari sanksi CAATSA, tetapi para pejabat AS telah memperingatkan agar tidak menganggapnya dan juga mengatakan bahwa di antara hal-hal lain sistem pertahanan rudal Rusia dapat menghalangi interoperabilitas India dengan perangkat keras pertahanan Amerika dan dapat membahayakan transfer senjata di masa depan.
India membayar uang muka USD800 juta untuk lima baterai S-400 pada 2019 dan diharapkan menerimanya pada akhir tahun ini.
Sanksi CAATSA biasanya berlaku ketika negara pembeli menerima pengiriman peralatan Rusia, seperti yang terjadi pada Turki.
Turki menerima kiriman S-400 pertamanya pada Juli 2019, dan AS pada pekan depannya mendepak Ankara dari program jet tempur siluman F-35. Sanksi yang lebih lengkap dijatuhkan oleh pemerintahan Trump pada Desember 2020.
India berharap mendapatkan pembebasan dari sanksi CAATSA, tetapi para pejabat AS telah memperingatkan agar tidak menganggapnya dan juga mengatakan bahwa di antara hal-hal lain sistem pertahanan rudal Rusia dapat menghalangi interoperabilitas India dengan perangkat keras pertahanan Amerika dan dapat membahayakan transfer senjata di masa depan.
(min)
tulis komentar anda