Eks Panglima AD Inggris: Rusia Menertawakan Kami, AS Geleng-geleng Kepala
Senin, 15 Maret 2021 - 06:10 WIB
LONDON - Seorang mantan panglima Angkatan Darat Kerajaan Inggris memperingatkan bahwa pemotongan anggaran telah membuat militer negaranya tidak layak untuk bertempur dan jadi bahan tertawaan untuk ancaman seperti Rusia .
Lord Dannatt khawatir Inggris sekarang akan berjuang untuk mendukung Amerika Serikat (AS) dalam konflik seperti Afghanistan dan Irak.
“Rusia menertawakan kami, Amerika menggeleng-gelengkan kepala,” katanya saat berbicara tentang kesiapan tempur militer London.
Lord Dannatt mengatakan Kementerian Pertahanan sedang dibuat bangkrut oleh pesawat tempur siluman F-35B RAF—masing-masing £80 juta dan menghabiskan biaya hingga £90.000 per jam untuk mengoperasikannya.
Biayanya sekarang sangat tinggi sehingga Angkatan Udara AS pun mulai mencari jet tempur yang lebih murah.
Lord Dannatt, yang menjabat Kepala Staf Umum dari 2006 hingga 2009, berbicara sebelum perombakan besar-besaran angkatan bersenjata yang disebut Integrated Review [Tinjauan Terpadu], yang akan diterbitkan pada hari Selasa (16/3/2021).
“Ini adalah biaya modal dan biaya operasional F-35B yang merupakan kekhawatiran nyata dan berkelanjutan,” ujar mantan jenderal tersebut.
"Ini akan membelokkan Anggaran Pertahanan selama beberapa dekade. Siapa yang kalah? Baiklah, saya katakan ini—Angkatan Darat,” paparnya, seperti dikutip Daily Mirror.
Lord Dannatt khawatir Inggris sekarang akan berjuang untuk mendukung Amerika Serikat (AS) dalam konflik seperti Afghanistan dan Irak.
“Rusia menertawakan kami, Amerika menggeleng-gelengkan kepala,” katanya saat berbicara tentang kesiapan tempur militer London.
Lord Dannatt mengatakan Kementerian Pertahanan sedang dibuat bangkrut oleh pesawat tempur siluman F-35B RAF—masing-masing £80 juta dan menghabiskan biaya hingga £90.000 per jam untuk mengoperasikannya.
Biayanya sekarang sangat tinggi sehingga Angkatan Udara AS pun mulai mencari jet tempur yang lebih murah.
Lord Dannatt, yang menjabat Kepala Staf Umum dari 2006 hingga 2009, berbicara sebelum perombakan besar-besaran angkatan bersenjata yang disebut Integrated Review [Tinjauan Terpadu], yang akan diterbitkan pada hari Selasa (16/3/2021).
“Ini adalah biaya modal dan biaya operasional F-35B yang merupakan kekhawatiran nyata dan berkelanjutan,” ujar mantan jenderal tersebut.
"Ini akan membelokkan Anggaran Pertahanan selama beberapa dekade. Siapa yang kalah? Baiklah, saya katakan ini—Angkatan Darat,” paparnya, seperti dikutip Daily Mirror.
Lihat Juga :
tulis komentar anda