Mahasiswi Cantik Berjilbab Ini Ditembak Mati dari Dalam Mobil
Selasa, 19 Mei 2020 - 13:22 WIB
BLACKBURN - Seorang mahasiswi berparas cantik dan berjilbab di Blackburn, Inggris, ditembak mati oleh beberapa pria dari dalam mobil yang melaju pada Minggu sore. Tiga pria telah ditangkap terkait penembakan tersebut pada hari Senin.
Aya Hachem, 19, mahasiswi University of Salford tewas setelah diterjang sejumlah peluru ketika dia berjalan ke Lidl dari rumahnya.
Polisi Lanchashire mengatakan Aya Hachem adalah korban yang tidak bersalah. Menurut polisi, ketiga pria yang ditangkap berusia 33, 36, dan 39 tahun dan semuanya berasal dari Blackburn.
Detektif Polisi Andy Cribbin, dari Force Investigation Team (FMIT) Lancashire, mengatakan para personel FMIT sedang memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian dan telah berbicara dengan sejumlah saksi kunci.
"Meskipun demikian, dan sejumlah penangkapan, ini adalah penyelidikan langsung dan saya bertanya kepada siapa pun yang mungkin tahu apa-apa tentang apa yang terjadi, atau keadaan yang menyebabkan Aya dibunuh tanpa alasan agar berbicara kepada kami," katanya.
"Informasi apa pun, tidak peduli seberapa sepintas kelihatannya, dapat jadi bukti viral bagi penyelidikan kami."
Aya Hachem diterjang oleh sejumlah peluru yang ditembakkan dari seseorang dari sebuah mobil yang lewat, di mana polisi menggambarkan korban sebagai "pejalan kaki yang tidak bersalah".
Polisi kemudian menyita Toyota Avensis yang ditinggalkan para pelaku, dengan registrasi SV53 UBP, untuk pemeriksaan forensik.
Keluarga mahasiswi Univesity od Salford menggambarkan korban sebagai "anak perempuan yang paling berbakti".
"Putri kami yang cantik berusia 19 tahun Aya telah diambil dari kami dalam keadaan yang paling mengerikan," kata keluarga korban.
"Dia adalah anak perempuan yang paling berbakti yang menikmati waktu bersama keluarganya terutama (dengan) saudara lelaki dan perempuannya Ibrahim, Assil dan Amir," lanjut keluarga korban, seperti dikutip dari Mirror, Selasa (19/5/2020).
"Dia unggul dalam studinya di Blackburn Central High School dan di University of Salford di mana dia berada di tahun kedua dan bermimpi menjadi pengacara. Dia baru saja menyelesaikan ujian dan belajar mengemudi," sambung pihak keluarga.
"Kami orang tuanya benar-benar hancur oleh kematiannya dan ingin mengambil kesempatan ini untuk memohon kepada setiap anggota masyarakat yang mungkin memiliki informasi sekecil apa pun yang dapat membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan."
"Kami meminta privasi pada saat yang menyedihkan ini agar kami bersedih sebagai keluarga."
Detektif Polisi Cribbin mengatakan ada setiap indikasi bahwa Aya adalah pejalan kaki yang tidak bersalah dan bukan target serangan yang dimaksud. Dia mengesampingkan bahwa insiden itu terkait terorisme atau serangan rasial. (Baca: Bantai 16 Orang, Pelaku Penembakan Massal Kanada Juga Tewas )
"Ini adalah serangan yang mengerikan dan tidak masuk akal terhadap seorang perempuan muda yang tidak bersalah, yang hidupnya terputus sementara dia hanya pergi berbelanja," imbuh pejabat polisi Terry Woods dari Kepolisian Lancashire.
“Pertama dan terpenting belasungkawa kami adalah bersama keluarganya, yang telah kehilangan putri mereka selama bulan suci Ramadhan."
“Dalam 24 jam terakhir kami telah mengetahui bahwa Aya adalah anggota keluarga dan teman yang sangat dicintai yang menikmati studinya di University of Salford. Dia juga memberikan waktu untuk menjadi wali muda dari Children's Society."
"Karena hidupnya telah terputus seperti ini tidak terpikirkan dan keluarganya dimengerti sangat bingung," ujarnya.
Aya Hachem, 19, mahasiswi University of Salford tewas setelah diterjang sejumlah peluru ketika dia berjalan ke Lidl dari rumahnya.
Polisi Lanchashire mengatakan Aya Hachem adalah korban yang tidak bersalah. Menurut polisi, ketiga pria yang ditangkap berusia 33, 36, dan 39 tahun dan semuanya berasal dari Blackburn.
Detektif Polisi Andy Cribbin, dari Force Investigation Team (FMIT) Lancashire, mengatakan para personel FMIT sedang memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian dan telah berbicara dengan sejumlah saksi kunci.
"Meskipun demikian, dan sejumlah penangkapan, ini adalah penyelidikan langsung dan saya bertanya kepada siapa pun yang mungkin tahu apa-apa tentang apa yang terjadi, atau keadaan yang menyebabkan Aya dibunuh tanpa alasan agar berbicara kepada kami," katanya.
"Informasi apa pun, tidak peduli seberapa sepintas kelihatannya, dapat jadi bukti viral bagi penyelidikan kami."
Aya Hachem diterjang oleh sejumlah peluru yang ditembakkan dari seseorang dari sebuah mobil yang lewat, di mana polisi menggambarkan korban sebagai "pejalan kaki yang tidak bersalah".
Polisi kemudian menyita Toyota Avensis yang ditinggalkan para pelaku, dengan registrasi SV53 UBP, untuk pemeriksaan forensik.
Keluarga mahasiswi Univesity od Salford menggambarkan korban sebagai "anak perempuan yang paling berbakti".
"Putri kami yang cantik berusia 19 tahun Aya telah diambil dari kami dalam keadaan yang paling mengerikan," kata keluarga korban.
"Dia adalah anak perempuan yang paling berbakti yang menikmati waktu bersama keluarganya terutama (dengan) saudara lelaki dan perempuannya Ibrahim, Assil dan Amir," lanjut keluarga korban, seperti dikutip dari Mirror, Selasa (19/5/2020).
"Dia unggul dalam studinya di Blackburn Central High School dan di University of Salford di mana dia berada di tahun kedua dan bermimpi menjadi pengacara. Dia baru saja menyelesaikan ujian dan belajar mengemudi," sambung pihak keluarga.
"Kami orang tuanya benar-benar hancur oleh kematiannya dan ingin mengambil kesempatan ini untuk memohon kepada setiap anggota masyarakat yang mungkin memiliki informasi sekecil apa pun yang dapat membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan."
"Kami meminta privasi pada saat yang menyedihkan ini agar kami bersedih sebagai keluarga."
Detektif Polisi Cribbin mengatakan ada setiap indikasi bahwa Aya adalah pejalan kaki yang tidak bersalah dan bukan target serangan yang dimaksud. Dia mengesampingkan bahwa insiden itu terkait terorisme atau serangan rasial. (Baca: Bantai 16 Orang, Pelaku Penembakan Massal Kanada Juga Tewas )
"Ini adalah serangan yang mengerikan dan tidak masuk akal terhadap seorang perempuan muda yang tidak bersalah, yang hidupnya terputus sementara dia hanya pergi berbelanja," imbuh pejabat polisi Terry Woods dari Kepolisian Lancashire.
“Pertama dan terpenting belasungkawa kami adalah bersama keluarganya, yang telah kehilangan putri mereka selama bulan suci Ramadhan."
“Dalam 24 jam terakhir kami telah mengetahui bahwa Aya adalah anggota keluarga dan teman yang sangat dicintai yang menikmati studinya di University of Salford. Dia juga memberikan waktu untuk menjadi wali muda dari Children's Society."
"Karena hidupnya telah terputus seperti ini tidak terpikirkan dan keluarganya dimengerti sangat bingung," ujarnya.
(min)
tulis komentar anda