Pria Yahudi Garis Keras Usir Wanita di Pesawat, EasyJet Bayar Ganti Rugi
Jum'at, 12 Maret 2021 - 14:34 WIB
TEL AVIV - EasyJet membayar ganti rugi pada seorang wanita yang dipaksa pindah tempat duduk dua kali dalam penerbangan dari Tel Aviv ke London setelah pria Yahudi garis keras mengatakan mereka tidak ingin duduk di samping seorang wanita.
Melanie Wolfson, 38, ditanya apakah dia bisa bertukar tempat duduk dengan seorang pria beberapa baris di depannya sehingga dia tidak akan duduk di samping seorang pria Yahudi ultra-Ortodoks dan putranya.
Dia merasa dihina dan direndahkan hingga dia menolak pindah dari kursi yang telah dia bayar lebih mahal.
Namun, dia akhirnya setuju pindah tempat duduk karena takut akan menyebabkan penerbangan ditunda. Dia melanjutkan dengan mengajukan gugatan resmi ke maskapai penerbangan.
Tiga bulan kemudian, pada penerbangan lain dengan EasyJet, Wolfson diminta pindah tempat duduk lagi, dia sekali lagi menolak pindah.
Lihat infografis: Peringatkan Invasi China Kapal Perang AS Lintasi Selat Taiwan
Dia mengajukan keluhan kedua dan tidak mendapat tanggapan. Dia pun menggugat perusahaan dengan mengklaim maskapai tersebut bertindak dengan cara yang diskriminatif.
Dia telah mengklaim ganti rugi 15.000 poundsterling dan memenangkan kasus tersebut, meskipun tidak jelas berapa banyak EasyJet telah diminta untuk membayar.
"EasyJet berkomitmen menangani segala diskriminasi dalam penerbangan. Kami menanggapinya dengan sangat serius dan sebagai tambahan untuk memberikan kompensasi kepada Wolfson atas pengalamannya, EasyJet bermaksud menerapkan pelatihan kru tambahan dan memperbarui pedoman kru kami untuk mencegah insiden ini terjadi lagi di masa depan," papar pernyataan maskapai tersebut.
Melanie Wolfson, 38, ditanya apakah dia bisa bertukar tempat duduk dengan seorang pria beberapa baris di depannya sehingga dia tidak akan duduk di samping seorang pria Yahudi ultra-Ortodoks dan putranya.
Dia merasa dihina dan direndahkan hingga dia menolak pindah dari kursi yang telah dia bayar lebih mahal.
Namun, dia akhirnya setuju pindah tempat duduk karena takut akan menyebabkan penerbangan ditunda. Dia melanjutkan dengan mengajukan gugatan resmi ke maskapai penerbangan.
Tiga bulan kemudian, pada penerbangan lain dengan EasyJet, Wolfson diminta pindah tempat duduk lagi, dia sekali lagi menolak pindah.
Lihat infografis: Peringatkan Invasi China Kapal Perang AS Lintasi Selat Taiwan
Dia mengajukan keluhan kedua dan tidak mendapat tanggapan. Dia pun menggugat perusahaan dengan mengklaim maskapai tersebut bertindak dengan cara yang diskriminatif.
Dia telah mengklaim ganti rugi 15.000 poundsterling dan memenangkan kasus tersebut, meskipun tidak jelas berapa banyak EasyJet telah diminta untuk membayar.
"EasyJet berkomitmen menangani segala diskriminasi dalam penerbangan. Kami menanggapinya dengan sangat serius dan sebagai tambahan untuk memberikan kompensasi kepada Wolfson atas pengalamannya, EasyJet bermaksud menerapkan pelatihan kru tambahan dan memperbarui pedoman kru kami untuk mencegah insiden ini terjadi lagi di masa depan," papar pernyataan maskapai tersebut.
(sya)
tulis komentar anda