AS: Kantor Berita Rusia Sebar Informasi Palsu Soal Vaksin Covid-19
Senin, 08 Maret 2021 - 16:27 WIB
WASHINGTON - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengaku telah mengidentifikasi tiga media online yang diarahkan oleh dinas intelijen Rusia , yang menyebar informasi keliru soal vaksin Covid-19 buatan Barat. Ketiga outlet itu menyebarkan informasi keliru soal vaksin Pfizer dan Moderna.
Menurut Kementerian Luar Negeri AS, informasi yang disebarkan ditujukan untuk membuat orang tidak percaya terhadap vaksin-vaksin yang diproduksi oleh AS atau Eropa.
"Mereka menyebarkan banyak jenis disinformasi, termasuk tentang vaksin Pfizer dan Moderna, serta organisasi internasional, konflik militer, protes, dan masalah memecah belah yang dapat mereka eksploitasi," ujarnya, seperti dilansir Arab News pada Senin (8/3/2021).
Ketiga media itu, menurut Kementerian Luar Negeri AS, berhasil diidentifikasi oleh Pusat Keterlibatan Global, yang memang dibentuk untuk melawan kampanye propaganda dan disinformasi.
Kementerian itu mengatakan, ketiga media tersebut adalah News Front, yang dikendalikan oleh petugas keamanan federal Rusia. Lalu, New Eastern Outlook dan Oriental Review diarahkan dan dikendalikan oleh dinas intelijen luar negeri Rusia.
Dalam pernyatannya, Kementerian Luar Negeri AS menuturkan sejatinya adalah empat media yang ditemukan. Tapi, media keempat, Rebel Inside, yang dikendalikan oleh tentara Rusia, sudah tidak lagi aktif.
"Kami akan terus mengekspos aktivitas jahat Rusia secara online. Kami juga akan terus bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami untuk memberikan tanggapan global dalam melawan disinformasi," tukasnya.
Menurut Kementerian Luar Negeri AS, informasi yang disebarkan ditujukan untuk membuat orang tidak percaya terhadap vaksin-vaksin yang diproduksi oleh AS atau Eropa.
"Mereka menyebarkan banyak jenis disinformasi, termasuk tentang vaksin Pfizer dan Moderna, serta organisasi internasional, konflik militer, protes, dan masalah memecah belah yang dapat mereka eksploitasi," ujarnya, seperti dilansir Arab News pada Senin (8/3/2021).
Ketiga media itu, menurut Kementerian Luar Negeri AS, berhasil diidentifikasi oleh Pusat Keterlibatan Global, yang memang dibentuk untuk melawan kampanye propaganda dan disinformasi.
Kementerian itu mengatakan, ketiga media tersebut adalah News Front, yang dikendalikan oleh petugas keamanan federal Rusia. Lalu, New Eastern Outlook dan Oriental Review diarahkan dan dikendalikan oleh dinas intelijen luar negeri Rusia.
Dalam pernyatannya, Kementerian Luar Negeri AS menuturkan sejatinya adalah empat media yang ditemukan. Tapi, media keempat, Rebel Inside, yang dikendalikan oleh tentara Rusia, sudah tidak lagi aktif.
"Kami akan terus mengekspos aktivitas jahat Rusia secara online. Kami juga akan terus bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami untuk memberikan tanggapan global dalam melawan disinformasi," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda