Myanmar Desak India Kembalikan 8 Polisi yang Lari karena Tolak Kudeta
Sabtu, 06 Maret 2021 - 18:01 WIB
Meskipun ada beberapa contoh yang diceritakan di media sosial tentang polisi yang bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil dan protes terhadap junta, ini adalah kasus pertama yang dilaporkan tentang polisi yang melarikan diri dari Myanmar.
Dalam surat tersebut, yang salinannya telah ditinjau Reuters, pihak berwenang Myanmar mengatakan mereka memiliki informasi tentang delapan personel polisi yang telah menyeberang ke India.
Surat tersebut mencantumkan rincian empat polisi, berusia antara 22 dan 25 tahun, termasuk seorang petugas polisi wanita.
"Untuk menjalin hubungan persahabatan antara kedua negara tetangga, Anda dengan hormat diminta untuk menahan 8 personel polisi Myanmar yang telah tiba di wilayah India dan menyerahkannya ke Myanmar," ungkap surat itu.
Kementerian Dalam Negeri federal India tidak segera menanggapi pertanyaan dari Reuters.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) India menanggapi permintaan komentar dengan mengacu pada pernyataan yang diberikan pada konferensi media pada Jumat yang mengatakan bahwa kementerian masih "memastikan fakta."
Pengunjuk rasa anti-kudeta terus melancarkan aksi di Myanmar. Mereka tampak semakin berani meski puluhan demonstran telah tewas akibat peluru tajam atau bentrok dengan aparat keamanan Myanmar.
Dalam surat tersebut, yang salinannya telah ditinjau Reuters, pihak berwenang Myanmar mengatakan mereka memiliki informasi tentang delapan personel polisi yang telah menyeberang ke India.
Surat tersebut mencantumkan rincian empat polisi, berusia antara 22 dan 25 tahun, termasuk seorang petugas polisi wanita.
"Untuk menjalin hubungan persahabatan antara kedua negara tetangga, Anda dengan hormat diminta untuk menahan 8 personel polisi Myanmar yang telah tiba di wilayah India dan menyerahkannya ke Myanmar," ungkap surat itu.
Kementerian Dalam Negeri federal India tidak segera menanggapi pertanyaan dari Reuters.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) India menanggapi permintaan komentar dengan mengacu pada pernyataan yang diberikan pada konferensi media pada Jumat yang mengatakan bahwa kementerian masih "memastikan fakta."
Pengunjuk rasa anti-kudeta terus melancarkan aksi di Myanmar. Mereka tampak semakin berani meski puluhan demonstran telah tewas akibat peluru tajam atau bentrok dengan aparat keamanan Myanmar.
(sya)
tulis komentar anda