Rusia Bela China Soal Respons Virus Corona di Tengah Serangan AS
Sabtu, 18 April 2020 - 00:10 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin membela China dalam menanggapi wabah virus Corona baru di tengah serangan Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkan Putin dalam pembicaraan telepon dengan mitranya dari China Xi Jinping.
Kremlin mengatakan Putin dan Presiden Xi Jinping dari China melakukan tukar pandangan tentang situasi di sekitar pandemi virus Corona. Keduanya telah berusaha untuk meningkatkan kemitraan strategis mereka dengan bekerja sama secara erat di tengah krisis dan menekankan upaya untuk lebih memperkuat kerja sama di bidang ini, termasuk melalui pertukaran spesialis, pasokan peralatan medis, obat-obatan dan peralatan pelindung.
"Pihak Rusia sangat menghargai tindakan yang konsisten dan efektif dari China, yang memungkinkan untuk menstabilkan situasi epidemiologis di negara itu. Upaya kontraproduktif untuk menuduh China memberi informasi kepada masyarakat dunia tentang kemunculan infeksi berbahaya secara tidak sengaja adalah bentuk tekanan," kata Kremlin.
"Kedua pemimpin menyatakan keyakinan bahwa dengan terus bekerja sama dengan erat satu sama lain, negara mereka akan berhasil mengatasi tantangan yang terkait dengan pandemi," sambungnya seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (18/4/2020).
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemerintahannya menuduh Beijing salah penanganan dan berusaha untuk menutupi berjangkitnya penyakit menular yang pertama kali diamati akhir tahun lalu di pusat kota Wuhan di China.
Perseteruan AS dan China meningkat ketika Trump mengubah serangannya kepada WHO, menuduh kepemimpinannya terlalu "China sentris" dan menghentikan pendanaan untuk badan PBB yang membantu pertempuran komunitas internasional COVID-19. Langkah itu disambut dengan kecaman oleh para diplomat dari Beijing dan Moskow.
Uni Eropa, PBB, dan sejumlah pihak lainnya juga menentang tindakan tersebut. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan "penyesalan" dan mengatakan bahwa badan tersebut akan meninjau dampak pada pekerjaan badan itu dari setiap penarikan dana AS.
"Kami akan bekerja dengan mitra untuk mengisi kesenjangan dan memastikan pekerjaan kami terus tanpa gangguan," ujar Tedros.
Kremlin mengatakan Putin dan Presiden Xi Jinping dari China melakukan tukar pandangan tentang situasi di sekitar pandemi virus Corona. Keduanya telah berusaha untuk meningkatkan kemitraan strategis mereka dengan bekerja sama secara erat di tengah krisis dan menekankan upaya untuk lebih memperkuat kerja sama di bidang ini, termasuk melalui pertukaran spesialis, pasokan peralatan medis, obat-obatan dan peralatan pelindung.
"Pihak Rusia sangat menghargai tindakan yang konsisten dan efektif dari China, yang memungkinkan untuk menstabilkan situasi epidemiologis di negara itu. Upaya kontraproduktif untuk menuduh China memberi informasi kepada masyarakat dunia tentang kemunculan infeksi berbahaya secara tidak sengaja adalah bentuk tekanan," kata Kremlin.
"Kedua pemimpin menyatakan keyakinan bahwa dengan terus bekerja sama dengan erat satu sama lain, negara mereka akan berhasil mengatasi tantangan yang terkait dengan pandemi," sambungnya seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (18/4/2020).
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemerintahannya menuduh Beijing salah penanganan dan berusaha untuk menutupi berjangkitnya penyakit menular yang pertama kali diamati akhir tahun lalu di pusat kota Wuhan di China.
Perseteruan AS dan China meningkat ketika Trump mengubah serangannya kepada WHO, menuduh kepemimpinannya terlalu "China sentris" dan menghentikan pendanaan untuk badan PBB yang membantu pertempuran komunitas internasional COVID-19. Langkah itu disambut dengan kecaman oleh para diplomat dari Beijing dan Moskow.
Uni Eropa, PBB, dan sejumlah pihak lainnya juga menentang tindakan tersebut. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan "penyesalan" dan mengatakan bahwa badan tersebut akan meninjau dampak pada pekerjaan badan itu dari setiap penarikan dana AS.
"Kami akan bekerja dengan mitra untuk mengisi kesenjangan dan memastikan pekerjaan kami terus tanpa gangguan," ujar Tedros.
(ber)
tulis komentar anda