Zarif: Kami Butuh Aksi, Bukan Janji dari AS
Senin, 22 Februari 2021 - 17:37 WIB
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan kembali menegaskan bahwa Iran membutuhkan tindakan dari Amerika Serikat (AS) , bukan janji. Zarif juga memintajaminan dari pemerintahan Joe Biden bahwa "tindakan ilegal" yang diambil oleh pemerintahan Donald Trump tidak akan diterapkan lagi di masa depan.
Dalam wawancara dengan PressTV, ia mengatakan bahwa Teheran akan "segera" membalikkan langkah-langkah perbaikan yang diambil menyusul penarikan Trump dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) segera setelah Washington mengambil langkah-langkah korektif.
Dia mengatakan, segera setelah semua pihak dalam JCPOA memenuhi komitmen mereka berdasarkan kesepakatan tersebut, negosiasi kesepakatan nuklir dengan partisipasi AS juga akan dilakukan.
"Pada saat yang sama, pembicaraan tidak akan terkait dengan perubahan dalam perjanjian atau ketentuan baru dari kesepakatan tersebut, seperti masalah regional dan program rudal Iran," kata Zarif.
Di kesempatan yang sama, Zarif menuturkan bahwa sementara Biden mengkritik pendekatan "tekanan maksimum" pemerintahan Trump terhadap Teheran, pemerintahan baru tampaknya mengejar kebijakan yang sama terhadap Iran.
"Tidak ada yang berubah. Biden mengklaim bahwa kebijakan tekanan maksimum Trump adalah kegagalan maksimum, tapi untuk semua tujuan praktis, mereka mengejar kebijakan yang sama," ujar Zarif.
"Masalahnya adalah bahwa AS "kecanduan" sanksi. , tekanan dan intimidasi," tukasnya dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Sputnik pada Senin (22/2/2021).
Dalam wawancara dengan PressTV, ia mengatakan bahwa Teheran akan "segera" membalikkan langkah-langkah perbaikan yang diambil menyusul penarikan Trump dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) segera setelah Washington mengambil langkah-langkah korektif.
Dia mengatakan, segera setelah semua pihak dalam JCPOA memenuhi komitmen mereka berdasarkan kesepakatan tersebut, negosiasi kesepakatan nuklir dengan partisipasi AS juga akan dilakukan.
"Pada saat yang sama, pembicaraan tidak akan terkait dengan perubahan dalam perjanjian atau ketentuan baru dari kesepakatan tersebut, seperti masalah regional dan program rudal Iran," kata Zarif.
Di kesempatan yang sama, Zarif menuturkan bahwa sementara Biden mengkritik pendekatan "tekanan maksimum" pemerintahan Trump terhadap Teheran, pemerintahan baru tampaknya mengejar kebijakan yang sama terhadap Iran.
"Tidak ada yang berubah. Biden mengklaim bahwa kebijakan tekanan maksimum Trump adalah kegagalan maksimum, tapi untuk semua tujuan praktis, mereka mengejar kebijakan yang sama," ujar Zarif.
"Masalahnya adalah bahwa AS "kecanduan" sanksi. , tekanan dan intimidasi," tukasnya dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Sputnik pada Senin (22/2/2021).
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda