Musuhan, Sepupu Assad yang Juga Miliarder Suriah Diancam Dirampas Asetnya
Senin, 18 Mei 2020 - 11:57 WIB
DAMASKUS - Miliarder Suriah , Rami Makhlouf, mengaku dipaksa untuk mengundurkan diri dari operator seluler Syriatel atau akan dirampas perusahaan dan asetnya pemerintah. Makhlouf merupakan sepupu Presiden Suriah Bashar al-Assad yang berperan penting dalam pendanaan rezim selama perang sipil di negara tersebut.
Kubu Assad dan sepupunya tersebut telah bermusuhan. Dalam keterangan video untuk ketiga kalinya, Makhlouf menolak mengundurkan diri.
Makhlouf mengatakan keruntuhan Syriatel, penghasil pendapatan utama bagi pemerintah Assad, akan memberikan pukulan "bencana" bagi perekonomian negara.
Makhlouf merupakan pemimpin kerjaaan bisnis Suriah yang mencakup telekomunikasi, real estate, konstruksi dan perdagangan minyak. (Baca: Assad Paksa Sepupu Superkaya Bayar Utang Suriah pada Putin? )
"Jika Anda tidak mematuhi...lisensi akan dicabut dan mereka mengatakan Anda memiliki waktu hingga Minggu untuk mematuhi atau perusahaan akan diambil dan asetnya dirampas," Makhlouf dalam video hari Minggu merujuk pada ancaman yang dia terima.
Tidak jelas kapan video itu dibuat dan apakah yang dia maksud adalah hari Minggu itu adalah 17 Mei 2020 atau hari Minggu berikutnya.
"Anda, dengan ini, menghancurkan ekonomi Suriah," lanjut Makhlouf, seperti dikutip dari Reuters, Senin (18/5/2020).
Pada bulan ini miliarder Suriah itu menuduh pasukan keamanan rezim Assad menangkap karyawannya dengan cara tidak manusiawi dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Presiden Assad maupun pemerintahnya belum berkomentar atas ancaman seperti yang dituduhkan Makhlouf tersebut.
Kubu Assad dan sepupunya tersebut telah bermusuhan. Dalam keterangan video untuk ketiga kalinya, Makhlouf menolak mengundurkan diri.
Makhlouf mengatakan keruntuhan Syriatel, penghasil pendapatan utama bagi pemerintah Assad, akan memberikan pukulan "bencana" bagi perekonomian negara.
Makhlouf merupakan pemimpin kerjaaan bisnis Suriah yang mencakup telekomunikasi, real estate, konstruksi dan perdagangan minyak. (Baca: Assad Paksa Sepupu Superkaya Bayar Utang Suriah pada Putin? )
"Jika Anda tidak mematuhi...lisensi akan dicabut dan mereka mengatakan Anda memiliki waktu hingga Minggu untuk mematuhi atau perusahaan akan diambil dan asetnya dirampas," Makhlouf dalam video hari Minggu merujuk pada ancaman yang dia terima.
Tidak jelas kapan video itu dibuat dan apakah yang dia maksud adalah hari Minggu itu adalah 17 Mei 2020 atau hari Minggu berikutnya.
"Anda, dengan ini, menghancurkan ekonomi Suriah," lanjut Makhlouf, seperti dikutip dari Reuters, Senin (18/5/2020).
Pada bulan ini miliarder Suriah itu menuduh pasukan keamanan rezim Assad menangkap karyawannya dengan cara tidak manusiawi dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Presiden Assad maupun pemerintahnya belum berkomentar atas ancaman seperti yang dituduhkan Makhlouf tersebut.
(min)
tulis komentar anda