Bebaskan Wanita Israel yang Ditangkap Suriah, Netanyahu: Terima Kasih Putin
Jum'at, 19 Februari 2021 - 13:52 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berterima kasih kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas bantuannya membebaskan wanita Israel yang ditangkap Suriah.
Rusia telah menengahi petukaran tahanan antara wanita negara Yahudi tersebut dengan dua warga Suriah yang dipenjara di Israel. Laporan lain menyebut ada tiga warga Suriah yang dibebaskan.
"Beberapa hari lalu, seorang wanita muda Israel melintasi perbatasan dengan Suriah. Saya melakukan dua percakapan dengan teman saya, Presiden Rusia Vladimir Putin. Saya telah memintanya untuk membantu memulangkannya, dan dia bertindak. Saya ingin berterima kasih padanya karena sekali lagi mendukung kami mengembalikan warga kami ke Israel,” kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi yang di-posting di media sosial pada Kamis malam.
"Israel selalu melakukannya dan akan selalu melakukan segala kemungkinan untuk memulangkan warga kami," ujar Netanyahu, seperti dikutip Sputniknews, Jumat (19/2/2021).
Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, sebelumnya melaporkan bahwa negara tersebut mengadakan negosiasi dengan Israel mengenai kesepakatan pertukaran tahanan yang ditengahi oleh Rusia.
"operasi sedang dilakukan untuk membebaskan warga Suriah dari Golan [wilayah] Suriah yang diduduki [Israel] dari penjara pendudukan Israel...Proses pertukaran terjadi melalui mediasi Rusia untuk membebaskan warga Suriah, Nihal al-Maqt dan Dhiyab Qahmuz... dalam pertukaran, di mana seorang wanita muda Israel akan dibebaskan," bunyi laporan SANA.
Pada April 2019, Rusia, yang memainkan peran kunci dalam menyelesaikan krisis yang mengakar di Suriah selama bertahun-tahun, menengahi operasi pertukaran tahanan lain antara kedua negara. Saat itu, sisa-sisa jasad tentara Israel yang tewas dalam pertempuran Sultan Yacoub tahun 1982; Zachary Baumel, dipulangkan dengan imbalan pembebasan tahanan asal Suriah.
Rusia telah menengahi petukaran tahanan antara wanita negara Yahudi tersebut dengan dua warga Suriah yang dipenjara di Israel. Laporan lain menyebut ada tiga warga Suriah yang dibebaskan.
"Beberapa hari lalu, seorang wanita muda Israel melintasi perbatasan dengan Suriah. Saya melakukan dua percakapan dengan teman saya, Presiden Rusia Vladimir Putin. Saya telah memintanya untuk membantu memulangkannya, dan dia bertindak. Saya ingin berterima kasih padanya karena sekali lagi mendukung kami mengembalikan warga kami ke Israel,” kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi yang di-posting di media sosial pada Kamis malam.
"Israel selalu melakukannya dan akan selalu melakukan segala kemungkinan untuk memulangkan warga kami," ujar Netanyahu, seperti dikutip Sputniknews, Jumat (19/2/2021).
Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, sebelumnya melaporkan bahwa negara tersebut mengadakan negosiasi dengan Israel mengenai kesepakatan pertukaran tahanan yang ditengahi oleh Rusia.
"operasi sedang dilakukan untuk membebaskan warga Suriah dari Golan [wilayah] Suriah yang diduduki [Israel] dari penjara pendudukan Israel...Proses pertukaran terjadi melalui mediasi Rusia untuk membebaskan warga Suriah, Nihal al-Maqt dan Dhiyab Qahmuz... dalam pertukaran, di mana seorang wanita muda Israel akan dibebaskan," bunyi laporan SANA.
Pada April 2019, Rusia, yang memainkan peran kunci dalam menyelesaikan krisis yang mengakar di Suriah selama bertahun-tahun, menengahi operasi pertukaran tahanan lain antara kedua negara. Saat itu, sisa-sisa jasad tentara Israel yang tewas dalam pertempuran Sultan Yacoub tahun 1982; Zachary Baumel, dipulangkan dengan imbalan pembebasan tahanan asal Suriah.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda