Putri Saddam Hussein Muncul di Televisi, Picu Krisis Diplomatik 3 Negara
Rabu, 17 Februari 2021 - 05:05 WIB
RIYADH - Kemunculan putri tertua dari mendiang Pemimpin Irak Saddam Hussein di televisi Al Arabiya menyebabkan krisis diplomatik antara Irak, Arab Saudi dan Yordania .
Raghad Saddam Hussein itu muncul bersama Sohaib Charair dalam program yang disiarkan saluran satelit Arab Saudi, Al Arabiya.
Raghad mengatakan dia bisa berperan dalam politik Irak.
Setelah acara tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Irak memanggil Duta Besar (Dubes) Yordania dan Arab Saudi untuk memprotes penampilan Raghad di televisi.
Lihat infografis: Iran Uji Coba Rudal Pintar dengan Jangkauan 300 Km
Raghad telah tinggal di ibu kota Yordania, Amman, sejak 2003, ketika Amerika Serikat (AS) menginvasi Irak dan menggulingkan ayahnya.
Charair bertanya pada Raghad apakah dia berniat memainkan peran yang lebih langsung dalam politik Irak dalam waktu dekat, Raghad menjawab, "Segalanya mungkin."
Raghad mengecam campur tangan Iran di kawasan itu. Dia menegaskan, "Iran melanggar Irak setelah tidak adanya kekuatan nyata."
Di era pemerintahan Saddam Hussein, dia menempatkan Irak sebagai musuh bagi Iran.
Raghad Saddam Hussein itu muncul bersama Sohaib Charair dalam program yang disiarkan saluran satelit Arab Saudi, Al Arabiya.
Raghad mengatakan dia bisa berperan dalam politik Irak.
Setelah acara tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Irak memanggil Duta Besar (Dubes) Yordania dan Arab Saudi untuk memprotes penampilan Raghad di televisi.
Lihat infografis: Iran Uji Coba Rudal Pintar dengan Jangkauan 300 Km
Raghad telah tinggal di ibu kota Yordania, Amman, sejak 2003, ketika Amerika Serikat (AS) menginvasi Irak dan menggulingkan ayahnya.
Charair bertanya pada Raghad apakah dia berniat memainkan peran yang lebih langsung dalam politik Irak dalam waktu dekat, Raghad menjawab, "Segalanya mungkin."
Raghad mengecam campur tangan Iran di kawasan itu. Dia menegaskan, "Iran melanggar Irak setelah tidak adanya kekuatan nyata."
Di era pemerintahan Saddam Hussein, dia menempatkan Irak sebagai musuh bagi Iran.
(sya)
tulis komentar anda