Lavrov Tuding UE Ingin Putus Hubungan dengan Rusia
Selasa, 16 Februari 2021 - 22:19 WIB
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan bahwa Uni Eropa (UE) telah secara konsisten memutuskan hubungan dengan Rusia selama bertahun-tahun. Hubungan UE dan Rusia memang terus memburuk dalam berapa tahun terakhir.
Lavrov menuturkan, sebagian besar badan yang dibentuk untuk pengembangan hubungan Rusia-UE ditutup atau dibekukan dalam beberapa tahun terakhir.
"Saat ini, kontak bilateral sebagian besar difokuskan pada topik terpisah, seperti masalah nuklir Iran atau konflik Suriah. Namun, Rusia siap memulihkan kerjasama normal ketika UE siap untuk itu," ucap Lavrov, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (16/2/2021).
Terkait kriitkan Brussels soal Alexei Navalny, Lavrov mengatakan UE prihatin dengan pelanggaran HAM terhadap Rusia hanya di Rusia.
Tapi, jelasnya, UE mengabaikan pelanggaran semacam itu terhadap Rusia di negara-negara Eropa, terutama di negara bagian Baltik, tempat status non-warga negara untuk etnis Rusia ada.
“Ketika saluran (TV) berbahasa Rusia ditutup dan jurnalis berbahasa Rusia dituntut hanya karena mereka melakukan pekerjaan mereka, ketika fenomena memalukan dari keadaan tanpa kewarganegaraan tetap ada di UE dan UE terlihat tanpa banyak keinginan untuk mengubah apa pun," ujarnya.
"Saya percaya bahwa bukan Rusia yang menjauhkan diri dari UE, tetapi UE menjauh dari Rusia," tukasnya.
Lavrov menuturkan, sebagian besar badan yang dibentuk untuk pengembangan hubungan Rusia-UE ditutup atau dibekukan dalam beberapa tahun terakhir.
"Saat ini, kontak bilateral sebagian besar difokuskan pada topik terpisah, seperti masalah nuklir Iran atau konflik Suriah. Namun, Rusia siap memulihkan kerjasama normal ketika UE siap untuk itu," ucap Lavrov, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (16/2/2021).
Terkait kriitkan Brussels soal Alexei Navalny, Lavrov mengatakan UE prihatin dengan pelanggaran HAM terhadap Rusia hanya di Rusia.
Tapi, jelasnya, UE mengabaikan pelanggaran semacam itu terhadap Rusia di negara-negara Eropa, terutama di negara bagian Baltik, tempat status non-warga negara untuk etnis Rusia ada.
“Ketika saluran (TV) berbahasa Rusia ditutup dan jurnalis berbahasa Rusia dituntut hanya karena mereka melakukan pekerjaan mereka, ketika fenomena memalukan dari keadaan tanpa kewarganegaraan tetap ada di UE dan UE terlihat tanpa banyak keinginan untuk mengubah apa pun," ujarnya.
"Saya percaya bahwa bukan Rusia yang menjauhkan diri dari UE, tetapi UE menjauh dari Rusia," tukasnya.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda