Kemlu: Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Jepang
Minggu, 14 Februari 2021 - 17:36 WIB
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia menuturkan, berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Tokyo, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam gempa yang terjadi di Jepang. Kemarin, Jepang dilanda gempa dahsyat berkekuatan 7,3 skala Richter (SR).
Gempa menghantam wilayah Tohoku, 220 kilometer utara Tokyo, pada Sabtu malam kata Badan Meteorologi Jepang. Gempa tersebut terjadi kurang dari sebulan sebelum peringatan 10 tahun gempa bumi dan tsunami tahun 2011 yang menyebabkan kehancuran di tiga unit nuklir PLTN Fukushima Dai-ichi dan menyebabkan sekitar 19.000 orang tewas atau hilang.
"KBRI Tokyo telah menjangkau simpul-simpul masyarakat dan sejauh ini tidak terdapat laporan WNI yang menjadi korban. KBRI Tokyo akan terus berkomunikasi dengan simpul-simpul masyarakat dimaksud," kata Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Minggu (14/2/2021).
Menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia, berdasarkan data Imigrasi Jepang per Juni 2020, total WNI di Jepang adalah 66.084 WNI. Di wilayah paling terdampak, yaitu Fukushima, terdapat 540 WNI dan Miyagi dengan 984 WNI.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Indonesia merilis nomor hotline bagi WNI atau keluar mereka yang ingin membutuhkan informasi lebih rinci."Hotline KBRI Tokyo adalah:+81 80 3506 8612 dan + 81 80 4940 7419," ujarnya.
Sementara itu, Menurut stasiun televisi NHK, sekitar 124 orang terluka dalam gempa tersebut, tetapi tidak ada korban meninggal.
Perusahaan energi melaporkan, tidak ada kerusakan pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut. Sekitar 13 pembangkit listrik tenaga panas di Fukushima dan Miyagi tetap offline setelah gempa, dengan beberapa diperkirakan akan aktif pada hari ini.
Gempa menghantam wilayah Tohoku, 220 kilometer utara Tokyo, pada Sabtu malam kata Badan Meteorologi Jepang. Gempa tersebut terjadi kurang dari sebulan sebelum peringatan 10 tahun gempa bumi dan tsunami tahun 2011 yang menyebabkan kehancuran di tiga unit nuklir PLTN Fukushima Dai-ichi dan menyebabkan sekitar 19.000 orang tewas atau hilang.
"KBRI Tokyo telah menjangkau simpul-simpul masyarakat dan sejauh ini tidak terdapat laporan WNI yang menjadi korban. KBRI Tokyo akan terus berkomunikasi dengan simpul-simpul masyarakat dimaksud," kata Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Minggu (14/2/2021).
Menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia, berdasarkan data Imigrasi Jepang per Juni 2020, total WNI di Jepang adalah 66.084 WNI. Di wilayah paling terdampak, yaitu Fukushima, terdapat 540 WNI dan Miyagi dengan 984 WNI.
Baca Juga
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Indonesia merilis nomor hotline bagi WNI atau keluar mereka yang ingin membutuhkan informasi lebih rinci."Hotline KBRI Tokyo adalah:+81 80 3506 8612 dan + 81 80 4940 7419," ujarnya.
Sementara itu, Menurut stasiun televisi NHK, sekitar 124 orang terluka dalam gempa tersebut, tetapi tidak ada korban meninggal.
Perusahaan energi melaporkan, tidak ada kerusakan pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut. Sekitar 13 pembangkit listrik tenaga panas di Fukushima dan Miyagi tetap offline setelah gempa, dengan beberapa diperkirakan akan aktif pada hari ini.
(esn)
tulis komentar anda