Gempa 7,3 SR Landa Jepang, Tidak Ada Ancaman Tsunami
Minggu, 14 Februari 2021 - 07:45 WIB
TOKYO - Gempa bumi dahsyat melanda lepas pantai timur laut Jepang pada Sabtu malam. Gempa mengguncang Fukushima, Miyagi dan daerah lain, tetapi tidak ada ancaman tsunami.
Tokyo Electric Power Co. mengatakan tidak ada kejanggalan di PLTN Fukushima Dai-ichi, yang meleleh setelah gempa besar dan tsunami 10 tahun lalu.
"Tidak ada laporan langsung tentang ketidakberesan dari pembangkit nuklir lain di daerah itu, seperti Onagawa atau Fukushima Dai-ni," ujar juru bicara pemerintah Katsunobu Kato seperti dikutip dari USA Today, Minggu (14/2/2021).
Badan Meteorologi Jepang mengatakan gempa itu berkekuatan 7,3 skala Richter (SR). Badan itu telah memperbarui skala awal yang mencapai 7,1 SR.
Menurut Kato, Tokyo Electric Power Co. mengatakan bahwa sekitar 860.000 rumah mati lampu akibat gempa, tetapi listrik secara bertahap telah pulih kembali.
Kato mengatakan tidak ada bahaya tsunami dari gempa tersebut. Dia mengatakan bahwa beberapa kereta di timur laut Jepang telah berhenti beroperasi, dan kerusakan lainnya masih diperiksa.
Video dari stasiun televisi NHK TV menunjukkan beberapa bagian dari dinding bangunan telah pecah dan jatuh ke tanah, dan pecahan kaca berserakan di sebuah toko. Barang-barang jatuh dari rak karena guncangan, kata NHK. Rekaman udara NHK menunjukkan sebagian jalan raya terhalang oleh tanah longsor di Soma, sebuah kota di prefektur Fukushima.
"Tingkat kerusakan akibat tanah longsor belum jelas," ucap Kato.
Tokyo Electric Power Co. mengatakan tidak ada kejanggalan di PLTN Fukushima Dai-ichi, yang meleleh setelah gempa besar dan tsunami 10 tahun lalu.
"Tidak ada laporan langsung tentang ketidakberesan dari pembangkit nuklir lain di daerah itu, seperti Onagawa atau Fukushima Dai-ni," ujar juru bicara pemerintah Katsunobu Kato seperti dikutip dari USA Today, Minggu (14/2/2021).
Badan Meteorologi Jepang mengatakan gempa itu berkekuatan 7,3 skala Richter (SR). Badan itu telah memperbarui skala awal yang mencapai 7,1 SR.
Menurut Kato, Tokyo Electric Power Co. mengatakan bahwa sekitar 860.000 rumah mati lampu akibat gempa, tetapi listrik secara bertahap telah pulih kembali.
Kato mengatakan tidak ada bahaya tsunami dari gempa tersebut. Dia mengatakan bahwa beberapa kereta di timur laut Jepang telah berhenti beroperasi, dan kerusakan lainnya masih diperiksa.
Video dari stasiun televisi NHK TV menunjukkan beberapa bagian dari dinding bangunan telah pecah dan jatuh ke tanah, dan pecahan kaca berserakan di sebuah toko. Barang-barang jatuh dari rak karena guncangan, kata NHK. Rekaman udara NHK menunjukkan sebagian jalan raya terhalang oleh tanah longsor di Soma, sebuah kota di prefektur Fukushima.
"Tingkat kerusakan akibat tanah longsor belum jelas," ucap Kato.
(ian)
tulis komentar anda