Pertama Kali, Universitas Oxford Tes Respons Vaksin COVID-19 pada Anak
Sabtu, 13 Februari 2021 - 18:30 WIB
LONDON - Universitas Oxford meluncurkan penelitian untuk menilai keamanan dan respons kekebalan dari vaksin COVID-19 yang telah dikembangkan dengan AstraZeneca Plc pada anak-anak untuk pertama kali.
“Uji coba tahap menengah itu akan menentukan apakah vaksin itu efektif pada orang berusia antara 6 dan 17 tahun,” ungkap pernyataan yang dikirim Universitas Oxford melalui email.
“Sekitar 300 relawan akan terdaftar dan penyuntikan pertama diharapkan bulan ini,” papar pernyataan Oxford.
Vaksin Oxford / AstraZeneca dua dosis telah dielu-elukan sebagai 'vaksin untuk dunia' karena lebih murah dan lebih mudah didistribusikan daripada beberapa pesaingnya.
Lihat infografis: Putra Mahkota Saudi Luncurkan ‘Coral Bloom’ di Laut Merah
AstraZeneca menargetkan produksi 3 miliar dosis tahun ini dan target produksi lebih dari 200 juta dosis per bulan hingga April.
Vaksin telah disuntikan pada warga di penjuru dunia untuk mencegah penularan virus corona.
Manusia tertua di Eropa, seorang biarawati Prancis bernama Suster Andre, berhasil selamat dari COVID-19. Ini mungkin menjadi kado terindah baginya jelang hari ulang tahunnya yang ke-117 pada pekan ini.
Lucile Randon, yang merubah namanya menjadi Suster Andre ketika dia bergabung dengan satu ordo amal Katolik pada 1944, dinyatakan positif terkena virus corona baru di rumah jompo Toulon, Prancis selatan, pada 16 Januari lalu. Ia pun harus menjalani isolasi meski tidak menunjukkan gejala.
Ditanya apakah dia takut terkena COVID-19 oleh televisi BFM Prancis, Suster Andre mengatakan: "Tidak, saya tidak takut karena saya tidak takut mati."
“Uji coba tahap menengah itu akan menentukan apakah vaksin itu efektif pada orang berusia antara 6 dan 17 tahun,” ungkap pernyataan yang dikirim Universitas Oxford melalui email.
“Sekitar 300 relawan akan terdaftar dan penyuntikan pertama diharapkan bulan ini,” papar pernyataan Oxford.
Vaksin Oxford / AstraZeneca dua dosis telah dielu-elukan sebagai 'vaksin untuk dunia' karena lebih murah dan lebih mudah didistribusikan daripada beberapa pesaingnya.
Lihat infografis: Putra Mahkota Saudi Luncurkan ‘Coral Bloom’ di Laut Merah
AstraZeneca menargetkan produksi 3 miliar dosis tahun ini dan target produksi lebih dari 200 juta dosis per bulan hingga April.
Vaksin telah disuntikan pada warga di penjuru dunia untuk mencegah penularan virus corona.
Manusia tertua di Eropa, seorang biarawati Prancis bernama Suster Andre, berhasil selamat dari COVID-19. Ini mungkin menjadi kado terindah baginya jelang hari ulang tahunnya yang ke-117 pada pekan ini.
Lucile Randon, yang merubah namanya menjadi Suster Andre ketika dia bergabung dengan satu ordo amal Katolik pada 1944, dinyatakan positif terkena virus corona baru di rumah jompo Toulon, Prancis selatan, pada 16 Januari lalu. Ia pun harus menjalani isolasi meski tidak menunjukkan gejala.
Ditanya apakah dia takut terkena COVID-19 oleh televisi BFM Prancis, Suster Andre mengatakan: "Tidak, saya tidak takut karena saya tidak takut mati."
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda