Gletser Himalaya Pecah Sebabkan Banjir Bandang India, 150 Dikhawatirkan Tewas

Senin, 08 Februari 2021 - 05:14 WIB
Gletser di Pegunungan Himalaya pecah menyebabkan banjir bandang di India, Minggu (7/2/2021). Sekitar 150 orang dikhawatirkan tewas. Foto/ANI/REUTERS
CHAMOLI - Sekitar 150 orang dikhawatirkan tewas setelah gletser atau endapan es pecah di Himalaya , jatuh ke sebuah bendungan di India dan menyebabkan banjir bandang.

Insiden itu terjadi pada Minggu (7/2/2021) pagi di distrik Chamoli di negara bagian Uttarakhand, India utara, dekat perbatasan dengan Tibet.





Kepala sekretaris negara bagian setempat, Om Prakash, mengatakan kepada Reuters sekitar 150 orang dikhawatirkan tewas. "Tetapi jumlah sebenarnya belum dikonfirmasi," katanya.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan dia "terus memantau situasi yang tidak menguntungkan".

Penduduk di daerah tersebut telah disiagakan karena kenaikan permukaan air.

Sekitar 600 personel tentara telah dikirim ke wilayah tersebut sejauh ini untuk membantu.

The Times of India telah melaporkan tiga jasad telah ditemukan, sementara pekerjaan sedang dilakukan untuk menyelamatkan 16 orang yang terperangkap di dalam terowongan.

Proyek pembangkit listrik tenaga air terdekat telah tersapu sepenuhnya. Menurut otoritas setempat, dikhawatirkan para pekerja di proyek tersebut juga ikut tersapu.



Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa dia melihat dinding tanah, batu, dan air mengalir di lembah sungai.

"Ini datang sangat cepat, tidak ada waktu untuk memperingatkan siapa pun," katanya.

Uttar Pradesh, negara bagian tetangga yang paling padat penduduknya di India, mengeluarkan peringatan untuk wilayah tepi sungainya.

Kepala Menteri Uttarakhand Trivendra Singh Rawat mengatakan dia berada di tempat kejadian dengan timnya memantau situasi. "Tidak ada situasi banjir di mana pun, tetapi sungai itu mengalir satu meter di atas level normalnya," ujarnya.

Dalam tindak lanjutnya dia mengatakan tidak ada alasan untuk panik dan mengimbau orang untuk tidak percaya rumor.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More