Perpanjangan New START Tanda Bahwa Pemerintah AS Siap Kurangi Resiko Nuklir
Minggu, 07 Februari 2021 - 07:02 WIB
WASHINGTON - Perjanjian antara Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan Presiden Rusia, Vladimir Putin tentang perpanjangan perjanjian New START menandakan kesiapan pemerintah AS untuk mengurangi risiko nuklir. Hal itu diungkapkan organisasi nirlaba, Nuclear Threat Initiative (NTI) yang berbasis di Washington.
"Kami menyambut baik berita bahwa Biden dan Putin telah mengkonfirmasi kesepakatan mereka untuk memperpanjang New START selama lima tahun, sementara juga mengakui berbagai masalah dalam agenda bilateral," kata Wakil Presiden NTI, Lynn Rusten.
Menurut Ketua Bersama Dewan NTI, Ernest J. Moniz dan Sam Nunn, langkah ini penting akan mencegah berakhirnya perjanjian pada 5 Februari dan mengirimkan sinyal yang jelas dari komitmen pemerintahan Biden untuk mengambil langkah praktis guna memperkuat keamanan nasional AS dan mengurangi risiko nuklir.
Baca Juga: AS Segera Cabut Penetapan Houthi Yaman sebagai Kelompok Teroris
"Memperpanjang New START memberikan landasan penting untuk membangun kembali kendali senjata global arsitektur untuk meningkatkan stabilitas dan mengurangi ancaman yang ditimbulkan oleh senjata nuklir," ujarnya, seperti dilansir Tass.
Hal senada juga disampaikan Center for Arms Control and Non-Proliferation yang berbasis di Washington. Organisasi itu menyebut perpanjangan New START adalah keputusan yang tepat.
"Memperpanjang New START selama lima tahun penuh yang diizinkan berdasarkan persyaratan perjanjian adalah keputusan yang tepat. New START baru telah secara efektif mengurangi dua persenjataan nuklir terbesar di dunia dan memungkinkan transparansi yang sangat dibutuhkan antara Amerika Serikat dan Rusia," ujarnya.
"Kami menyambut baik berita bahwa Biden dan Putin telah mengkonfirmasi kesepakatan mereka untuk memperpanjang New START selama lima tahun, sementara juga mengakui berbagai masalah dalam agenda bilateral," kata Wakil Presiden NTI, Lynn Rusten.
Menurut Ketua Bersama Dewan NTI, Ernest J. Moniz dan Sam Nunn, langkah ini penting akan mencegah berakhirnya perjanjian pada 5 Februari dan mengirimkan sinyal yang jelas dari komitmen pemerintahan Biden untuk mengambil langkah praktis guna memperkuat keamanan nasional AS dan mengurangi risiko nuklir.
Baca Juga: AS Segera Cabut Penetapan Houthi Yaman sebagai Kelompok Teroris
"Memperpanjang New START memberikan landasan penting untuk membangun kembali kendali senjata global arsitektur untuk meningkatkan stabilitas dan mengurangi ancaman yang ditimbulkan oleh senjata nuklir," ujarnya, seperti dilansir Tass.
Hal senada juga disampaikan Center for Arms Control and Non-Proliferation yang berbasis di Washington. Organisasi itu menyebut perpanjangan New START adalah keputusan yang tepat.
"Memperpanjang New START selama lima tahun penuh yang diizinkan berdasarkan persyaratan perjanjian adalah keputusan yang tepat. New START baru telah secara efektif mengurangi dua persenjataan nuklir terbesar di dunia dan memungkinkan transparansi yang sangat dibutuhkan antara Amerika Serikat dan Rusia," ujarnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda