Para Guru Myanmar Ikut Protes: Kami Tak Ingin Kudeta Militer
Jum'at, 05 Februari 2021 - 19:20 WIB
Para demonstran mengangkat simbol tiga jari, yang sekarang digunakan pengunjuk rasa di Myanmar.
Salut tiga jari mengarah ke atas dengan telapak tangan menjauhi tubuh itu berasal dari film Hunger Games. Namun dalam beberapa tahun terakhir, tanda itu dipakai para pengunjuk rasa yang menentang pemerintahan otoriter di Asia.
Baca juga: Kudeta Myanmar, Warga Australia Penasihat Suu Kyi Ditahan Militer
Salah satu staf memperkirakan 200 dari 246 staf di universitas itu bergabung dalam protes.
“Kami bertujuan menghentikan sistem pemerintahan. Kami sekarang melakukan aksi mogok damai,” tutur dosen lainnya, Honey Lwin.
Ada juga laporan tentang protes serupa di Universitas Dagon di Yangon.
Penentangan di antara kelompok profesional seperti dokter dan guru muncul karena ada protes yang kurang formal lainnya termasuk oleh orang-orang yang memukul kaleng dan panci.
Baca juga: Mengapa Militer Rebut Kekuasan di Myanmar? Ini Pendapat Para Pakar
Warga juga membunyikan klakson mobil untuk menandakan penentangan mereka terhadap kudeta.
Beberapa lusin pengunjuk rasa anti-kudeta juga berbaris pada Jumat (5/2) di kota tenggara Dawei, diikuti para pendukung dengan sepeda motor. Aksi itu terlihat dalam rekaman video.
Salut tiga jari mengarah ke atas dengan telapak tangan menjauhi tubuh itu berasal dari film Hunger Games. Namun dalam beberapa tahun terakhir, tanda itu dipakai para pengunjuk rasa yang menentang pemerintahan otoriter di Asia.
Baca juga: Kudeta Myanmar, Warga Australia Penasihat Suu Kyi Ditahan Militer
Salah satu staf memperkirakan 200 dari 246 staf di universitas itu bergabung dalam protes.
“Kami bertujuan menghentikan sistem pemerintahan. Kami sekarang melakukan aksi mogok damai,” tutur dosen lainnya, Honey Lwin.
Ada juga laporan tentang protes serupa di Universitas Dagon di Yangon.
Penentangan di antara kelompok profesional seperti dokter dan guru muncul karena ada protes yang kurang formal lainnya termasuk oleh orang-orang yang memukul kaleng dan panci.
Baca juga: Mengapa Militer Rebut Kekuasan di Myanmar? Ini Pendapat Para Pakar
Warga juga membunyikan klakson mobil untuk menandakan penentangan mereka terhadap kudeta.
Beberapa lusin pengunjuk rasa anti-kudeta juga berbaris pada Jumat (5/2) di kota tenggara Dawei, diikuti para pendukung dengan sepeda motor. Aksi itu terlihat dalam rekaman video.
Lihat Juga :
tulis komentar anda