Kasus Corona di India Tembus 85.940, Sudah Melebihi China
Minggu, 17 Mei 2020 - 02:01 WIB
NEW DELHI - Jumlah kasus virus corona di India bertambah menjadi 85.940 pada Sabtu (16/5), melebihi kasus di China yang menjadi sumber wabah.
Meski demikian, lockdown yang diterapkan sejak akhir Maret mampu mengurangi tingkat penularan.
Para pemimpin negara bagian, pebisnis dan kelas pekerja India mendesak Perdana Menteri (PM) Narendra Modi agar membuka lagi ekonomi. Pemerintah berupaya memperpanjang lockdown yang akan berakhir pada Minggu (17/5).
Sejauh ini tingkat kematian di India jauh lebih baik dibandingkan China. India mencatat 2.752 kematian dan China 4.600. Korban meninggal di Amerika Serikat (AS), Inggris dan Italia jauh lebih tinggi.
Menteri Kesehatan Harsh Vardhan gembira dengan berkurangnya tingkat penularan yang saat ini membutuhkan waktu 11 hari untuk kasus meningkat dua kali. Sebelum lockdown, kasus meningkat dua kali lipat setiap tiga setengah hari.
“Jelas situasi membaik akibat lockdown. Kami telah menggunakan masa lockdown untuk meningkatkan kebijakan kesehatan publik seperti deteksi kasus, pelacakan kontak, isolasi dan manajemen kasus,” kata dia. (Baca Juga: 2.575 Orang Jadi Kelinci Percobaan 5 Kandidat Vaksin Covid-19 China)
Pejabat India menyatakan rendahnya tingkat kematian bisa karena mayoritas orang yang terinfeksi virus itu tanpa gejala atau memiliki gejala ringan dan lockdown membantu menghindari bencana besar.
Sepertiga infeksi dari Maharashtra, dengan Mumbai yang terkena dampak terburuk, diikuti Tamil Nadu, Gujarat dan Delhi. (Baca Juga: Umat Islam Singapura Tidak Naik Haji Tahun Ini karena Covid-19)
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Meski demikian, lockdown yang diterapkan sejak akhir Maret mampu mengurangi tingkat penularan.
Para pemimpin negara bagian, pebisnis dan kelas pekerja India mendesak Perdana Menteri (PM) Narendra Modi agar membuka lagi ekonomi. Pemerintah berupaya memperpanjang lockdown yang akan berakhir pada Minggu (17/5).
Sejauh ini tingkat kematian di India jauh lebih baik dibandingkan China. India mencatat 2.752 kematian dan China 4.600. Korban meninggal di Amerika Serikat (AS), Inggris dan Italia jauh lebih tinggi.
Menteri Kesehatan Harsh Vardhan gembira dengan berkurangnya tingkat penularan yang saat ini membutuhkan waktu 11 hari untuk kasus meningkat dua kali. Sebelum lockdown, kasus meningkat dua kali lipat setiap tiga setengah hari.
“Jelas situasi membaik akibat lockdown. Kami telah menggunakan masa lockdown untuk meningkatkan kebijakan kesehatan publik seperti deteksi kasus, pelacakan kontak, isolasi dan manajemen kasus,” kata dia. (Baca Juga: 2.575 Orang Jadi Kelinci Percobaan 5 Kandidat Vaksin Covid-19 China)
Pejabat India menyatakan rendahnya tingkat kematian bisa karena mayoritas orang yang terinfeksi virus itu tanpa gejala atau memiliki gejala ringan dan lockdown membantu menghindari bencana besar.
Sepertiga infeksi dari Maharashtra, dengan Mumbai yang terkena dampak terburuk, diikuti Tamil Nadu, Gujarat dan Delhi. (Baca Juga: Umat Islam Singapura Tidak Naik Haji Tahun Ini karena Covid-19)
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(sya)
tulis komentar anda