PBB Khawatir Nasib Rohingya di Myanmar Kian Terpuruk setelah Kudeta

Selasa, 02 Februari 2021 - 15:47 WIB
Tentara dikerahkan setelah kudeta militer di Myanmar. Foto/REUTERS
NEW YORK - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) khawatir kudeta di Myanmar akan memperburuk keadaan sekitar 600.000 Muslim Rohingya yang masih berada di negara itu.

Juru bicara PBB mengatakan itu saat Dewan Keamanan berencana bertemu membahas perkembangan terbaru Myanmar pada Selasa (2/2).

Militer Myanmar merebut kekuasaan pada Senin dalam kudeta melawan pemerintahan Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis. Suu Kyi masih ditahan bersama dengan para pemimpin politik lainnya dalam penggerebekan dini hari tersebut.



Tindakan keras militer pada 2017 di negara bagian Rakhine, Myanmar, memaksa lebih dari 700.000 Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh dan kini menjadi pengungsi.



Lihat infografis: Nasib Suu Kyi: Bintang Demokrasi, Tutup Mata Genosida Rohingya

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan negara-negara Barat menuduh militer Myanmar melakukan pembersihan etnis. Militer Myanmar membantah tuduhan itu.

Lihat video: Rekam Kudeta Militer Pakai Musik Bang Jago, Dapat Senyum Kepala Polisi

"Ada sekitar 600.000 orang Rohingya yang tetap tinggal di Rakhine, termasuk 120.000 orang yang secara efektif dikurung di kamp, mereka tidak dapat bergerak bebas dan memiliki akses yang sangat terbatas ke layanan kesehatan dan pendidikan dasar," ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More