AS Akan Kerahkan Sistem Rudal Iron Dome Israel ke Teluk
Senin, 25 Januari 2021 - 07:29 WIB
TEL AVIV - Amerika Serikat (AS) berencana mengerahkan sistem pertahanan rudal Iron Dome buatan Israel ke beberapa pangkalan militernya di negara-negara teluk. Rezim Zionis dilaporkan sudah memberikan izin pengerahan senjata pertahanan canggihnya tersebut.
Iron Dome merupakan salah satu permata industri manufaktur senjata Israel. Senjata tersebut sudah terbukti efektif melindungi negara Yahudi dari banyak serangan roket asal Gaza, Palestina, dalam beberapa tahun terakhir.
Rencana pengerahan senjata pertahanan itu terjadi dengan latar belakang Perjanjian Abraham antara Israel dan dua negara Teluk, Uni Emirat Arab dan Bahrain, dan dari dua kesepakatan besar senjata AS, satu dengan UEA, dan yang lainnya dengan Arab Saudi. Amerika selama ini mengandalkan sistem rudal Patriot untuk melindungi pasukannya di Timur Tengah.
Tiga minggu lalu, Organisasi Pertahanan Rudal Israel di Kementerian Pertahanan menyerahkan baterai Iron Dome kedua kepada Departemen Pertahanan AS. Baterai tersebut dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems Israel sebagai bagian dari perjanjian untuk dua baterai Iron Dome yang ditandatangani antara kedua negara pada Agustus 2019.
Sistem Iron Dome diserahkan kepada Amerika—dan sumber pertahanan Israel mengatakan Amerika Serikat telah menerima persetujuan dari pejabat senior Israel untuk mulai menggunakan sistem pertahanan rudal di pangkalan militer Amerika di sejumlah negara, termasuk di Timur Tengah, Eropa dan Timur Jauh.
"Saya yakin bahwa sistem tersebut akan membantu Angkatan Darat AS mempertahankan tentara Amerika dari ancaman (rudal) balistik dan udara," kata Menteri Pertahanan Benny Gantz pada upacara pengiriman baterai kedua.
Karena kepekaan masalah bagi Amerika, para pejabat Israel menolak untuk mengungkapkan di negara mana sistem rudal Iron Dome akan ditempatkan. Tetapi, menurut laporanHaaretz, Minggu (24/1/2021), di balik pintu tertutup, Israel memberikan persetujuan diam-diamnya kepada Amerika untuk menempatkan baterai itu untuk mempertahankan pasukannya dari serangan oleh Iran dan proksinya.
Iron Dome merupakan salah satu permata industri manufaktur senjata Israel. Senjata tersebut sudah terbukti efektif melindungi negara Yahudi dari banyak serangan roket asal Gaza, Palestina, dalam beberapa tahun terakhir.
Rencana pengerahan senjata pertahanan itu terjadi dengan latar belakang Perjanjian Abraham antara Israel dan dua negara Teluk, Uni Emirat Arab dan Bahrain, dan dari dua kesepakatan besar senjata AS, satu dengan UEA, dan yang lainnya dengan Arab Saudi. Amerika selama ini mengandalkan sistem rudal Patriot untuk melindungi pasukannya di Timur Tengah.
Tiga minggu lalu, Organisasi Pertahanan Rudal Israel di Kementerian Pertahanan menyerahkan baterai Iron Dome kedua kepada Departemen Pertahanan AS. Baterai tersebut dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems Israel sebagai bagian dari perjanjian untuk dua baterai Iron Dome yang ditandatangani antara kedua negara pada Agustus 2019.
Sistem Iron Dome diserahkan kepada Amerika—dan sumber pertahanan Israel mengatakan Amerika Serikat telah menerima persetujuan dari pejabat senior Israel untuk mulai menggunakan sistem pertahanan rudal di pangkalan militer Amerika di sejumlah negara, termasuk di Timur Tengah, Eropa dan Timur Jauh.
"Saya yakin bahwa sistem tersebut akan membantu Angkatan Darat AS mempertahankan tentara Amerika dari ancaman (rudal) balistik dan udara," kata Menteri Pertahanan Benny Gantz pada upacara pengiriman baterai kedua.
Karena kepekaan masalah bagi Amerika, para pejabat Israel menolak untuk mengungkapkan di negara mana sistem rudal Iron Dome akan ditempatkan. Tetapi, menurut laporanHaaretz, Minggu (24/1/2021), di balik pintu tertutup, Israel memberikan persetujuan diam-diamnya kepada Amerika untuk menempatkan baterai itu untuk mempertahankan pasukannya dari serangan oleh Iran dan proksinya.
tulis komentar anda