Pemimpin Agama Yahudi di Israel Sebut Vaksin COVID-19 Ubah Orang Jadi Gay
Selasa, 19 Januari 2021 - 07:01 WIB
TEL AVIV - Seorang rabbi atau pemimpin agama Yahudi dari sekte ultra-ortodoks di Israel telah memperingatkan orang-orang agar tidak menggunakan vaksin pencegah COVID-19 . Sebab, kata dia, vaksin itu mungkin mengubah orang menjadi gay.
Baca Juga: Muncul Empat Kasus Baru, WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri Capai 2.835 Orang
Rabbi Daniel Asor, yang memiliki banyak pengikut di media sosial, juga menegaskan bahwa seluruh upaya vaksinasi adalah hasil kerja "pemerintah jahat global" yang mencoba membangun tatanan dunia baru.
Dalam khotbah online terakhirnya, dia mengatakan bahwa apapun, termasuk vaksin, yang dibuat dengan menggunakan "substrat embrio" dapat menyebabkan kecenderungan yang berlawanan.
Baca Juga: Efek Vaksin Pfizer, 13 Warga Israel Alami Kelumpuhan Wajah
"Setiap vaksin yang dibuat menggunakan substrat embrio, dan kami memiliki bukti tentang hal ini, menyebabkan kecenderungan yang berlawanan. Vaksin diambil dari substrat embrio, dan mereka melakukannya di sini juga, jadi...itu dapat menyebabkan kecenderungan yang berlawanan," katanya, mengisyaratkan pada homoseksualitas.
Setelah membuat kaitan palsu antara vaksin dan homoseksualitas, Asor kemudian menegaskan berbagai teori konspirasi seputar pandemi virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Baca Juga: Buat Pemburu Moge, Nih Model Baru Harley-Davidson di 2021
Dia menyebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan raksasa pengembangan vaksin Pfizer dan BioNTech sebagai "organisasi kriminal", yang telah memberikan data palsu tentang kemanjuran vaksin kepada para pemimpin ultra-Ortodoks dalam upaya untuk memiliki mereka.
Baca Juga: Muncul Empat Kasus Baru, WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri Capai 2.835 Orang
Rabbi Daniel Asor, yang memiliki banyak pengikut di media sosial, juga menegaskan bahwa seluruh upaya vaksinasi adalah hasil kerja "pemerintah jahat global" yang mencoba membangun tatanan dunia baru.
Dalam khotbah online terakhirnya, dia mengatakan bahwa apapun, termasuk vaksin, yang dibuat dengan menggunakan "substrat embrio" dapat menyebabkan kecenderungan yang berlawanan.
Baca Juga: Efek Vaksin Pfizer, 13 Warga Israel Alami Kelumpuhan Wajah
"Setiap vaksin yang dibuat menggunakan substrat embrio, dan kami memiliki bukti tentang hal ini, menyebabkan kecenderungan yang berlawanan. Vaksin diambil dari substrat embrio, dan mereka melakukannya di sini juga, jadi...itu dapat menyebabkan kecenderungan yang berlawanan," katanya, mengisyaratkan pada homoseksualitas.
Setelah membuat kaitan palsu antara vaksin dan homoseksualitas, Asor kemudian menegaskan berbagai teori konspirasi seputar pandemi virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Baca Juga: Buat Pemburu Moge, Nih Model Baru Harley-Davidson di 2021
Dia menyebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan raksasa pengembangan vaksin Pfizer dan BioNTech sebagai "organisasi kriminal", yang telah memberikan data palsu tentang kemanjuran vaksin kepada para pemimpin ultra-Ortodoks dalam upaya untuk memiliki mereka.
Lihat Juga :
tulis komentar anda