Arab Saudi 'Ngambek' Israel Bocorkan Pertemuan Rahasia Netanyahu-MBS
Minggu, 17 Januari 2021 - 14:01 WIB
RIYADH - Arab Saudi berhenti memberikan respon langsung dan tidak langsung dari Israel . Hal itu sebagai bentuk hukuman atas "kelancangan" Israel membocorkan pertemuan rahasia antara kedua negara.
"Kerajaan Saudi telah 'memboikot' Israel dan menolak untuk menanggapi komunikasi, bahkan yang dilakukan oleh Amerika," ucap sumber di Israel seperti dikutip dari Al Araby, Minggu (17/1/2021).
Baca Juga: Arab Saudi Buka Lagi Kedubes di Qatar dalam Beberapa Hari
Sumber, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan situasi antara kedua negara telah "berbeda" sejak kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membocorkan informasi tentang pertemuan rahasia antara Perdana Menteri Israel itu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) di Neom.
"Israel bersatu untuk menebus kesalahan," sumber itu menambahkan.
Pernyataan itu tampaknya memperkuat laporan sebelumnya yang mengatakan Arab Saudi membatalkan kunjungan yang direncanakan oleh seorang pejabat tinggi Israel ke Riyadh setelah kebocoran tersebut.
Menurut laporan oleh surat kabar Israel, Yediot Aharonot, pejabat kemungkinan melakukan kunjungan itu adalah bos agen mata-mata Israel Mossad, Yossi Cohen.
Cohen bertanggung jawab untuk mengoordinasikan hubungan rahasia antara Israel dan negara-negara Teluk Arab sebelum normalisasi. Ia juga memiliki andil dalam meresmikan hubungan antara Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA), bersama dengan mengatur kunjungan Netanyahu ke Oman pada Oktober 2018.
"Kerajaan Saudi telah 'memboikot' Israel dan menolak untuk menanggapi komunikasi, bahkan yang dilakukan oleh Amerika," ucap sumber di Israel seperti dikutip dari Al Araby, Minggu (17/1/2021).
Baca Juga: Arab Saudi Buka Lagi Kedubes di Qatar dalam Beberapa Hari
Sumber, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan situasi antara kedua negara telah "berbeda" sejak kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membocorkan informasi tentang pertemuan rahasia antara Perdana Menteri Israel itu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) di Neom.
"Israel bersatu untuk menebus kesalahan," sumber itu menambahkan.
Pernyataan itu tampaknya memperkuat laporan sebelumnya yang mengatakan Arab Saudi membatalkan kunjungan yang direncanakan oleh seorang pejabat tinggi Israel ke Riyadh setelah kebocoran tersebut.
Menurut laporan oleh surat kabar Israel, Yediot Aharonot, pejabat kemungkinan melakukan kunjungan itu adalah bos agen mata-mata Israel Mossad, Yossi Cohen.
Cohen bertanggung jawab untuk mengoordinasikan hubungan rahasia antara Israel dan negara-negara Teluk Arab sebelum normalisasi. Ia juga memiliki andil dalam meresmikan hubungan antara Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA), bersama dengan mengatur kunjungan Netanyahu ke Oman pada Oktober 2018.
Lihat Juga :
tulis komentar anda