Rudal Jarak Jauh Iran Jatuh Dekat Kapal Induk AS di Samudra Hindia
Minggu, 17 Januari 2021 - 11:58 WIB
WASHINGTON - Rudal jarak jauh Iran jatuh di dekat sebuah kapal komersil dan 100 mil dari kelompok serang kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Nimitz. Demikian laporan media AS, Fox News.
Pejabat AS mengatakan setidaknya satu rudal mendarat 20 mil dari kapal komersial tetapi menolak untuk memberikan informasi lebih spesifik tentang kapal tersebut, dengan alasan masalah privasi. Para pejabat meminta identitas mereka dirahasiakan karena memberikan informasi intelijen yang sensitif.
Pejabat senior militer AS mengatakan 100 mil masih jauh dari kapal induk USS Nimitz. Sumber lain mengatakan rudal-rudal ini tidak menimbulkan peringatan, dan ini adalah latihan rutin yang cukup standar.
"Dua puluh mil dekat kapal komersial lebih memprihatinkan, tetapi tidak dilihat sebagai ancaman oleh militer AS," kata sumber lain seperti dikutip dari Fox News, Minggu (17/1/2021).
Setidaknya dua rudal balistik Iran meledak saat menghantam laut, mengirimkan pecahan puing ke segala arah. "Kami menduga rudal yang diluncurkan," kata seorang pejabat.
Satelit mata-mata Amerika melacak peluncuran rudal dari Iran tersebut. Tidak diketahuo apakah radar AN/SPY-1 di atas kapal penjelajah berpeluru kendali yang mengawal kapal induk Nimitz melacak peluncuran tersebut.
Nimitz tetap berada di Laut Arab utara atas perintah Presiden Trump. Awal bulan ini, Pentagon memerintahkan Nimitz untuk tidak kembali dan tetap di wilayah tersebut. Kapal induk itu melaut pada awal April dari negara bagian Washington setelah awaknya dikarantina selama dua minggu.
Iran sebelumnya dilaporkan menguji coba rudal balistik terhadap sasaran di Samudra Hindia saat mereka menyelesaikan latihan dua hari pada hari Sabtu.
Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengklaim 'rudal balistik jarak jauh yang ditembakkan pada Sabtu pagi itu terbang lebih dari 1.000 mil ke bagian utara Samudra Hindia. Uji coba ini dilakukan hanya beberapa hari sebelum Presiden Donald Trump meninggalkan Gedung Putih.
Sedangkan pada Rabu, Iran menguji rudal angkatan laut jarak pendek di kawasan Teluk dan ada latihan awal bulan ini yang menampilkan beragam drone yang diproduksi di dalam negeri.
Pejabat AS mengatakan setidaknya satu rudal mendarat 20 mil dari kapal komersial tetapi menolak untuk memberikan informasi lebih spesifik tentang kapal tersebut, dengan alasan masalah privasi. Para pejabat meminta identitas mereka dirahasiakan karena memberikan informasi intelijen yang sensitif.
Pejabat senior militer AS mengatakan 100 mil masih jauh dari kapal induk USS Nimitz. Sumber lain mengatakan rudal-rudal ini tidak menimbulkan peringatan, dan ini adalah latihan rutin yang cukup standar.
"Dua puluh mil dekat kapal komersial lebih memprihatinkan, tetapi tidak dilihat sebagai ancaman oleh militer AS," kata sumber lain seperti dikutip dari Fox News, Minggu (17/1/2021).
Setidaknya dua rudal balistik Iran meledak saat menghantam laut, mengirimkan pecahan puing ke segala arah. "Kami menduga rudal yang diluncurkan," kata seorang pejabat.
Satelit mata-mata Amerika melacak peluncuran rudal dari Iran tersebut. Tidak diketahuo apakah radar AN/SPY-1 di atas kapal penjelajah berpeluru kendali yang mengawal kapal induk Nimitz melacak peluncuran tersebut.
Nimitz tetap berada di Laut Arab utara atas perintah Presiden Trump. Awal bulan ini, Pentagon memerintahkan Nimitz untuk tidak kembali dan tetap di wilayah tersebut. Kapal induk itu melaut pada awal April dari negara bagian Washington setelah awaknya dikarantina selama dua minggu.
Iran sebelumnya dilaporkan menguji coba rudal balistik terhadap sasaran di Samudra Hindia saat mereka menyelesaikan latihan dua hari pada hari Sabtu.
Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengklaim 'rudal balistik jarak jauh yang ditembakkan pada Sabtu pagi itu terbang lebih dari 1.000 mil ke bagian utara Samudra Hindia. Uji coba ini dilakukan hanya beberapa hari sebelum Presiden Donald Trump meninggalkan Gedung Putih.
Sedangkan pada Rabu, Iran menguji rudal angkatan laut jarak pendek di kawasan Teluk dan ada latihan awal bulan ini yang menampilkan beragam drone yang diproduksi di dalam negeri.
(ber)
tulis komentar anda