Joe Biden: Massa Perusuh Gedung Capitol Adalah Teroris!
Jum'at, 08 Januari 2021 - 07:40 WIB
WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden tak sudi menyebut massa yang menduduki Gedung Capitol sebagai pengunjuk rasa. Menurutnya, mereka adalah teroris domestik yang terinpirasi tindakan melawan hukum Presiden Donald Trump .
Biden mengecam Trump karena memainkan peran dalam kekacauan, yang membuat kerumunan "Stop the Steal (Hentikan Pencurian)" memaksa masuk ke kursi pemerintah Amerika pada hari Rabu, yang mengakibatkan penangguhan sementara sertifikasi Kongres atas kemenangan Biden dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika. (Baca: Wapres Pence Didesak Segera Pecat Presiden Trump dengan Amandemen ke-25 )
Empat orang tewas dalam peristiwa itu, salah satunya ditembak oleh Polisi Capitol, dan 68 orang ditangkap.
“Mereka bukan pengunjuk rasa. Jangan berani-berani menyebut mereka pengunjuk rasa. Mereka adalah massa perusuh, pemberontak, teroris domestik," kata Biden.
"Selama empat tahun kami memiliki seorang presiden yang telah mempermalukan demokrasi kami, konstitusi kami, aturan hukum yang jelas dalam segala hal yang telah dia lakukan," lanjut Biden menyindir Trump, seperti dikutip Russia Today, Jumat (8/1/2020).
Ketua DPR dari Partai Demokrat Nancy Pelosi, yang menyerukan agar Trump dimakzulkan dan kepala polisi Capitol dipecat setelah kerusuhan hari Rabu, menggemakan pernyataan Biden yang menyebut para perusuh sebagai "teroris". (Baca juga: Donald Trump Pertimbangkan untuk Ampuni Dirinya Sendiri )
"Presiden Amerika Serikat menghasut pemberontakan bersenjata melawan Amerika," kata Pelosi.
Beberapa staf dan pejabat administrasi Trump telah mengundurkan diri karena kekerasan hari Rabu di Gedung Capitol, termasuk Menteri Transportasi Elaine Chao.
Biden mengecam Trump karena memainkan peran dalam kekacauan, yang membuat kerumunan "Stop the Steal (Hentikan Pencurian)" memaksa masuk ke kursi pemerintah Amerika pada hari Rabu, yang mengakibatkan penangguhan sementara sertifikasi Kongres atas kemenangan Biden dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika. (Baca: Wapres Pence Didesak Segera Pecat Presiden Trump dengan Amandemen ke-25 )
Empat orang tewas dalam peristiwa itu, salah satunya ditembak oleh Polisi Capitol, dan 68 orang ditangkap.
“Mereka bukan pengunjuk rasa. Jangan berani-berani menyebut mereka pengunjuk rasa. Mereka adalah massa perusuh, pemberontak, teroris domestik," kata Biden.
"Selama empat tahun kami memiliki seorang presiden yang telah mempermalukan demokrasi kami, konstitusi kami, aturan hukum yang jelas dalam segala hal yang telah dia lakukan," lanjut Biden menyindir Trump, seperti dikutip Russia Today, Jumat (8/1/2020).
Ketua DPR dari Partai Demokrat Nancy Pelosi, yang menyerukan agar Trump dimakzulkan dan kepala polisi Capitol dipecat setelah kerusuhan hari Rabu, menggemakan pernyataan Biden yang menyebut para perusuh sebagai "teroris". (Baca juga: Donald Trump Pertimbangkan untuk Ampuni Dirinya Sendiri )
"Presiden Amerika Serikat menghasut pemberontakan bersenjata melawan Amerika," kata Pelosi.
Beberapa staf dan pejabat administrasi Trump telah mengundurkan diri karena kekerasan hari Rabu di Gedung Capitol, termasuk Menteri Transportasi Elaine Chao.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda