Ancaman Iran Makin Menjadi-jadi, AS Batal Pulangkan Kapal Induk dari Teluk

Senin, 04 Januari 2021 - 10:01 WIB
Kapal induk Amerika Serikat, USS Nimitz. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Pentagon memutuskan kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Nimitz , tetap beroperasi di Teluk Persia atau Teluk Arab. Alasannya, karena ancaman Iran terhadap pihak Amerika termasuk Presiden Donald Trump semakin menjadi-jadi.

Keputusan terbaru Pentagon ini membatalkan keputusan sebelumnya yang menyatakan kapal induk tersebut akan pulang ke Amerika, yang oleh beberapa pejabat dibaca sebagai tanda de-eskalasi. (Baca: AS Akan Pulangkan Kapal Induk Nimitz Penggertak Iran )

USS Nimitz telah berpatroli di perairan Teluk sejak akhir November, tetapi media Amerika pekan lalu mengatakan bahwa Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan AS Christopher C Miller telah memerintahkan kapal tersebut untuk pulang.



(Baca Juga : Gawat, Perang Iran Bisa Picu Krisis Dunia )

The New York Times, mengutip para pejabat AS, mengatakan langkah pemulangan itu adalah bagian dari sinyal "de-eskalasi" pada Teheran untuk menghindari konflik pada hari-hari terakhir Presiden Donald Trump menjabat.

Namun, Miller mengeluarkan pernyataan yang bertentangan pada Minggu malam.

"Karena ancaman baru-baru ini yang dikeluarkan oleh para pemimpin Iran terhadap Presiden Trump dan pejabat pemerintah AS lainnya, saya telah memerintahkan USS Nimitz untuk menghentikan pemindahan rutinnya," katanya, seperti dikutip AFP, Senin (4/1/2021). (Baca juga: AS Kerahkan Kapal Induk Nimitz setelah Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh )

"USS Nimitz sekarang akan tetap berada di stasiun di wilayah operasi Komando Pusat AS. Tidak ada yang boleh meragukan keputusan Amerika Serikat," katanya lagi.

Pernyataan Miller muncul di saat Iran memperingati satu tahun pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani oleh serangan pesawat nirawak di Baghdad pada 3 Januari 2020.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More